Sejak Kemarin, Lamudi PHK Karyawan Meski Kinerja Perusahaan Mengalami Pertumbuhan Signifikan
Optimalisasi yang dilakukan kini bertujuan agar perusahaan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup properti Lamudi Indonesia mengklaim kinerjanya dalam dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan dan mencatat kenaikan jumlah pelanggan berbayar sebesar 185 persen, serta peningkatan pendapatan sebesar 88 persen.
Meski pertumbuhan bisnis bagus, perusahaan justru melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terhadap karyawannya mulai 17 Juli 2023.
Keputusan PHK diambil dengan alasan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi bisnis, serta untuk mencapai keberlanjutan bisnis jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Binance Dikabarkan PHK 1.000 Karyawan, Pasar Kripto Beri Sinyal Negatif Pekan Ini
"Pengambilan keputusan untuk melakukan restrukturisasi bukanlah hal yang mudah, namun penting bagi perusahaan agar dapat terus memberikan dan mengembangkan penawaran yang terbaik bagi pengembang, bank, maupun 30.000 agen properti yang bekerja sama dengan kami. Dengan ini, Lamudi dapat terus menghadirkan layanan yang kompetitif sebagai perusahaan properti teknologi terdepan di Indonesia," tutur CEO Lamudi Indonesia Mart Polman dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).
Bagi karyawan yang terdampak dalam restrukturisasi ini, Lamudi berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik, berupa dukungan finansial, kesehatan yang lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku dan program out placement untuk membantu karyawan menemukan pekerjaan berikutnya.
Selain itu, optimalisasi yang dilakukan kini bertujuan agar perusahaan dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi.
Lamudi Indonesia telah berdiri sejak Februari 2014 dan diakuisisi oleh Dubizzle Group (semula EMPG) pada tahun 2020.
Pada awal tahun 2022, Lamudi mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia di mana kedua platform kini bersama-sama melayani lebih dari 22 juta pengunjung dan menerima lebih dari 1,35 juta listings properti baru setiap bulannya.
Akuisisi ini juga menjadikan Lamudi sebagai perusahaan teknologi properti (PropTech) terbesar di Indonesia.