Utang Luar Negeri Indonesia Turun di Bulan Mei karena Seri SBN Domestik yang Jatuh Tempo
Utang Luar Negeri Indonesia bulan Mei 2023 tercatat sebesar 398,3 miliar dolar AS atau setara Rp5.970 triliun dengan asumsi kurs Rp14.990 per dolar AS
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia bulan Mei 2023 tercatat sebesar 398,3 miliar dolar AS atau setara Rp5.970 triliun dengan asumsi kurs Rp14.990 per dolar AS. Angka tersebut turun dibandingkan bulan Mei 2023 yang sebesar 403,0 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan ULN sektor sektor swasta.
"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen (secara tahun ke tahun/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen (yoy)," ungkap Erwin dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/7/2023).
Khusus untuk ULN Pemerintah pada Mei 2023, tercatat sebesar 192,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,1 miliar dolar AS, atau secara tahunan tumbuh 2,3 persen (yoy).
Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo.
Erwin menjelaskan, pemanfaatan ULN Pemerintah diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Untuk posisi ULN swasta pada akhir Mei 2023 tercatat sebesar 196,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 199,5 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 5,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,6 persen (yoy).
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Mei 2023 Turun Jadi Rp 5.974 Triliun
Erwin mengungkapkan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
ULN Indonesia pada Mei 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,7 persen dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,0 persen.
Baca juga: Pemerintah Akan Tarik Utang Luar Negeri Rp30,2 Triliun untuk Biayai 11 Program Ini
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total ULN," pungkas Erwin.