Malaysia Sukses Pikat Investasi Geely Senilai 10 Miliar Dolar, Negeri Jiran Banjir Investor
Geely resmi menginvestasikan dana senilai 10 miliar dolar AS untuk membangun pusat manufaktur mobil di Tanjung Malim Malaysia Barat
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Produsen otomotif asal China, Geely resmi menginvestasikan dana senilai 10 miliar dolar AS untuk membangun pusat manufaktur mobil di Tanjung Malim Malaysia Barat, Rabu (19/7/2023).
Hal tersebut diungkap oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dalam keterangan resminya PM Anwar menjelaskan bahkan Geely kini tengah menjajaki rencana untuk mengembangkan pusat manufaktur lewat akuisisi saham produsen mobil Malaysia Proton sebesar 49,9 persen.
“Geely telah menginvestasikan 10 miliar dolar AS untuk mengembangkan pusat pembuatan mobil utama dan menciptakan ribuan lapangan kerja ,”kata Anwar sebagaimana yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Aliansi Renault dan Geely Siap Kembangkan Kendaraan Hybrid
Saat dikonfirmasi terkait rencana investasi di Malaysia, perwakilan Geely masih enggan mengungkap berapa jumlah produksi yang dapat dihasilkan dari investasi tersebut. Namun pabrikan asal China itu berjanji akan berkomitmen dengan mitra Malaysia untuk mengembangkan pabrik manufaktur berkelanjutan.
Malaysia Kebanjiran Investor
Sebelum Geely menekan kontrak investasi, pabrik otomotif milik Elon Musk yakni Tesla Inc telah lebih dulu menjajaki rencana investasi di Malaysia guna membangun pabrik perakitan kendaraan listrik. Serta membangun kantor dan jaringan stasiun pengisian daya “Supercharger” bagi warga negeri Jiran Malaysia.
"Elon Musk meminta untuk berkonsultasi dengan saya minggu depan untuk membahas kemungkinan dan komitmennya untuk meningkatkan investasinya di Malaysia," kata Anwar.
Munculnya rencana investasi Geely ke Malaysia makin membuat posisi Indonesia tersudut, mengingat pada 2008 silam pabrikan otomotif asal China ini pernah menyatakan komitmen melakukan investasi senilai 30 juta dolar AS pada Indonesia.
Lewat investasi Geely di Malaysia senilai 10 miliar dolar AS, banyak pihak berasumsi apabila Geely tak akan merealisasikan rencananya untuk membangun pabrik perakitan mobil di Indonesia.