Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Krisis Pangan Mengancam Usai India Setop Ekspor Beras, Indonesia Diklaim Aman: Stok Melimpah

Larangan ekspor beras jenis non basmati diberlakukan Modi lantaran para petani di India mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrim.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Krisis Pangan Mengancam Usai India Setop Ekspor Beras, Indonesia Diklaim Aman: Stok Melimpah
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi. Pasokan pangan secara global terancam mengalami krisis usai Perdana Menteri India Narendra Modi resmi memberlakukan larangan ekspor beras dunia mulai 20 Juli 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, - Pasokan pangan secara global terancam mengalami krisis usai Perdana Menteri India Narendra Modi resmi memberlakukan larangan ekspor beras dunia mulai 20 Juli 2023.

Larangan ekspor beras jenis non basmati diberlakukan Modi lantaran para petani di India mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrim.

Tercatat, sejak April 2023 India dilanda gelombang panas mencapai 46 derajat celcius.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Pemerintah dan Bulog Pastikan Stok Beras Aman

“Untuk memastikan ketersediaan beras putih non basmati yang memadai di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor,” kata Kementerian Pangan India dikutip Minggu (23/7/2023).

Tak hanya gelombang panas, efek domino dari siklus el nino juga telah menyebabkan uap air berhembus ke arah daratan. Uap air yang terkena suhu panas di daratan selanjutnya mengembun menjadi hujan yang lebat dan suhu yang lembab.

Luapan banjir dari Sungai Yamuna akibat hujan deras yang mengguyur negara bagian Assam, India selama beberapa hari terakhir bahkan telah menenggelamkan sebuah taman di belakang Taj Mahal.

Kondisi ini yang membuat para petani panen di sentra-sentra produksi beras seperti Punjab dan Haryana mengalami gagal produksi, hingga pasokan beras menipis dan memicu lonjakan harga beras non basmati sebesar 3 persen.

Berita Rekomendasi

Khawatir kondisi ini kian memicu krisis beras jenis non basmati di dalam negeri, PM Modi akhirnya terpaksa memberlakukan larangan beras non basmati atau yang dikenal dengan beras kebuli.

Pasar Global Terancam Alami Krisis Pangan

Tak hanya beras non basmati, ekspor gula dan berbagai jenis biji – bijian juga turut dibatasi pemerintah Modi. Imbas larangan ekspor tersebut pasar global kini tengah dihantui ancaman krisis pangan.

"Pasokan beras global akan mengetat secara drastis karena negara ini adalah produsen makanan pokok kedua terbesar di dunia," kata Eve Barre, ekonom ASEAN di perusahaan asuransi kredit perdagangan Coface.

India sendiri diketahui menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia, dengan menyumbang 40 persen ekspor beras ke pasar global.

Adapun jenis beras yang kerap diekspor India dalam setahun terakhir diantaranya beras non-basmati sebanyak 10 juta ton dan dan 7,4 juta ton beras jenis pratanak.

Belum diketahui sampai kapan larangan ekspor akan diberlakukan PM modi, namun apabila pembatasan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka sejumlah negara Asia dan Afrika kemungkinan besar akan mengalami krisis pangan.

“Thailand dan Vietnam tidak memiliki cukup persediaan untuk menutupi kekurangan, pembeli Afrika akan paling terpengaruh oleh keputusan India. Efek pembatasan ini kemungkinan besar akan berdampak pada ancaman krisis pangan global,”ujar BV Krishna Rao, presiden Asosiasi Eksportir Beras.

Pasokan beras RI Surplus

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas