Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,03 Persen Terbesar Kedua di Negara G20

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal pertama 2023 termasuk tinggi di antara negara anggota G20.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,03 Persen Terbesar Kedua di Negara G20
Kompas/Haryanti Puspasari
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal pertama 2023 termasuk tinggi di antara negara G20.

"Pertama kita tentu lihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia itu diatas berbagai negara lain bahkan diantara negara terbesar di dunia G20. Pertumbuhan Indonesia itu adalah kedua, itu kita tumbuh di 5,03 persen," ujar Airlangga dalam acara Main Event Sewindu Proyek Nasional, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).

Menko Airlangga menyampaikan, optimisme pertumbuhan ekonomi tergambar dari sektor industri yang berada di level ekspansif.

Kata dia, angka PMI Manufaktur Indonesia sebesar 52,7 persen. Kondisi ini menjadi bekal terkait upaya pemerintah melakukan transformasi ekonomi.

"Kita buktikan PMI kita ataupun optimisme industri terhadap perekonomian kita berada di level ekspansi 52,7. Bayangkan Malaysia masih dibawah 50 atau 47,7, Vietnam 46,2 kemudian Philippines 5,9," jelas dia.

Selain itu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa proyek strategis nasional (PSN) termasuk di dalamnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), merupakan salah satu upaya transformasi ekonomi.

Berita Rekomendasi

Dia berujar, sebagai economic driver bagi Indonesia, PSN perlu didukung oleh kualitas SDM yang berdaya saing. Terlebih, adanya infrastruktur yang dibangun melalui PSN juga menjadi penting bagi Indonesia untuk bisa lepas dari middle income trap.

"Kita ketahui ke depan di tahun 2035 Indonesia berpotensi untuk lepas dari jebakan negara menengah. Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilakukan kalau kita punya masyarakat yang produktif," ungka Airlangga.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Ini Pemicunya Menurut IMF

"Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun. Tidak semua negara lulus dari middle income trap. Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial inteligen. Nah itu yang paling penting," imbuhnya.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga mendorong pembangunan kualitas SDM warga yang ada sekitar kawasan.

"Oleh karena itu, politeknik-politeknik itu penting. Kalau tidak, masyarakat sekitar tidak langsung menikmati. Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan," paparnya.

Baca juga: IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi India Jadi 6,1 Persen 2023 Ini

Adapun terkait pembangunan infrastruktur, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia memiliki energy cost yang murah.

Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur Indonesia dibangun secara efisien dan berdaya saing. Indonesia juga mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas