Rupiah Diprediksi Menguat Imbas Jatuhnya Dolar AS Pasca Statement The Fed
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi menguat pada Jumat hari ini dari posisi kemarin yang ditutup naik ke Rp 14.994 per dolar AS.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi menguat pada Jumat (28/7/2023) hari ini dari posisi kemarin yang ditutup naik ke Rp 14.994 per dolar AS.
Analis pasar uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah dapat lanjutkan penguatan hingga Rp 14.970.
"Untuk perdagangan Jumat, mata uang rupiah fluktuatif. Namun, ditutup menguat di rentang Rp 14.970 per dolar AS hingga Rp 15.050 per dolar AS," ujar dia melalui risetnya, Jumat (28/7/2023).
Dia menjelaskan, sentimen eksternal yang mempengaruhi rupiah adalah dolar AS jatuh pada kemarin setelah Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) menyampaikan apa yang diharapkan beberapa orang sebagai kenaikan suku bunga terakhirnya.
"Sementara, fokus pasar bergeser melintasi Atlantik ke keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) di kemudian hari," kata Ibrahim.
Sebelumnya, The Fed pada hari Rabu lalu menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin, seperti yang diharapkan, menandai kenaikan suku bunga ke-11 bank sentral dalam 12 pertemuan terakhirnya.
Baca juga: Dolar AS Loyo, Rupiah Ditutup Perkasa di Level Rp 14.994
"Gubernur The Fed Jerome Powell membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan lain pada bulan September, para pedagang tidak yakin, sehingga mengirim dolar AS meluncur (turun) di perdagangan Asia pada hari Kamis," pungkasnya.