Perusahaan yang Jalankan ESG, Kinerja Keuangan dan Saham di Bursa Cenderung Bagus
Ada kecenderungan perusahaan yang kinerja ESG-nya bagus, kinerja finansial dan kinerja sahamnya di bursa efek liut membaik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks SRI-KEHATI naik hingga 14 persen secara tahunan (year on year) di level 416,60 berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2022.
Angka tersebut jauh melampaui pertumbuhan IHSG yang hanya cuan 4,09 persen di posisi 6.850 dan indeks LQ45 hanya naik 0,62 persen di 2022.
Dengan indeks SRI-KEHATI, para investor atau manajer investasi bisa punya patokan dalam menentukan emiten mana yang memiliki performa baik dalam menjalankan usaha dari sisi tata kelola, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengemukakan, berdasarkan data yang diperoleh, ada kecenderungan perusahaan yang kinerja ESG-nya bagus, kinerja finansial dan kinerja sahamnya di bursa efek liut membaik.
Hingga akhir Juni 2023 terdapat 33 produk reksa dana berbasis ESG dengan total dana kelolaan Rp 5,99 triliun.
"Perusahaan yang memiliki scoring ESG bagus itu lebih ramah kepada lingkungan dan sosial dan memiliki tata kelolanya yang baik sehingga berimbas pada kinerja keuangan perusahaan dan harga saham perusahaan tersebut," katanya dalam keterangannya, Minggu (31/7/2023).
Sejak 2009, KEHATI bekerjasama dengan BEI meluncurkan indeks saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-Kehati yang berisikan 25 saham dengan nilai Environmental Social Governance (ESG) terbaik dan hingga kini menjadi acuan investasi berbasis ESG di pasar modal Tanah Air.
Riki mengatakan, saat saat ini terjadi pertumbuhan yang signifikan terkait dengan sustainable finance dan socially responsible investment, serta green investment (investasi hijau) baik global maupun nasional.
Hingga akhir Juni 2023 terdapat 33 produk reksa dana berbasis ESG dengan total dana kelolaan Rp 5,99 triliun, melesat 142 kali lipat dari dana kelolaan di 2016 Rp 42,2 miliar.
Baca juga: Dunia Usaha Didorong Terapkan Konsep ESG untuk Bangun Bisnis yang Berkelanjutan
Secara global, animo juga tampak dari dana kelolaan 4.902 investor institusi global yang tergabung dalam United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) yang mencapai US$ 121,3 triliun per Maret 2022, naik 96 persen dari tahun 2016 US$ 62 triliun.
Terkait ESG Award 2023 By KEHATI, Riki mengatakan, penghargaan diadakan sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mempromosikan investasi berbasis ESG di pasar modal Indonesia.
Penghargaan diberikan untuk sektor capital market yakni untuk kategori emiten : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sedangkan investor adalah PT BNP Paribas Asset Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Mandiri Manajemen Investasi dan kategori Facilitator PwC Indonesia.
Sedangkan sektor Impact Investment untuk kategori Impact Entrepreneur : Mahorahora Bumi Nusantara, PT Miko Bahtera Nusantara (MYCL) dan Pable sedangkan untuk kategori Investor on Impact Investment PT BRI Ventura Investama dan kategori facilitator ANGIN.
Sektor Debt & Project Financing, Kategori Issuer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), kategori Investor/Creditor PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan kategori Facilitator PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Riki mengatakan, untuk ESG Award 2023 By KEHATI menjadi salah salah satu strategi edukasi dan komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat dan khususnya investor pasar modal guna mendorong pengembangan investasi ESG.
"Dengan strategi itu, pihaknya berharap permintaan terkait dengan adopsi dan implementasi investasi ESG di pasar modal Indonesia bisa terus meningkat," katanya.