Platform Analisis Keuangan Perusahaan Ini Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS
Proses membongkar dan mengolah datanya sangat melelahkan, sehingga kelalaian dapat menyebabkan cash flow dan penganggaran yang buruk.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform financial analytics, Bunker telah mendapatkan lebih dari 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendorong startup dan usaha menengah ke atas di Indonesia dalam memasuki era baru dengan profitabilitas cepat dan pertumbuhan ideal.
Dukungan investor mulai dari Alpha JWC, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward dan lainnya, termasuk juga angel investor ternama Chris Lin, Rosemary Hua DeAragon dan Tiger Fang.
"Dengan fokus pada pendekatan bottom-up serta agar bisnis memiliki visibilitas dan kendali penuh atas keuangan mereka demi peningkatan profitabilitas, Bunker menjadi alat yang sangat penting untuk mendukung keputusan bisnis secara tepat," ujar Partner di Alpha JWC Eko Kurniadi dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Sejak 2017 Hingga Mei 2023, Industri Fintech Salurkan Pendanaan Rp 621 Triliun ke UMKM
Dia menjelaskan, kemampuan Bunker dalam menyediakan gambaran keuangan yang komprehensif memungkinkan tim finance untuk memanfaatkan waktu kerja mereka dengan lebih efisien dan bijak.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Kargo Tiger Fang menyampaikan, platform Bunker wajib diimplementasi oleh setiap perusahaan.
Sebab, Bunker terbukti sangat dibutuhkan oleh Kargo untuk memetakan dan mengarahkan profitabilitas selama masa-masa sulit perusahaan.
"Berasal dari lingkungan yang didorong oleh data di Lazada dan Uber, saya merasa bahwa ketelitian yang dilakukan dunia operational dapat diimbangi dengan ketelitian dalam FP&A sekarang di Kargo," katanya.
CEO dan Co-Founder Bunker Shivom Sinha menambahkan, dalam situasi ekonomi saat ini, para CEO dan Chief Financial Officer (CFO) memegang standar tinggi dalam strategi keuangan perusahaan.
"Akan tetapi, siklus Financial Analysis and Planning (FP&A) terbukti dangkal, lambat, dan menghabiskan terlalu banyak jam kerja setiap bulannya," tuturnya.
Dia menambahkan, data keuangan yang paling lengkap untuk mendapatkan wawasan kritis dalam perusahaan adalah file-file pembukuan.
Namun, proses membongkar dan mengolah datanya sangat melelahkan, sehingga kelalaian dapat menyebabkan cash flow dan penganggaran yang buruk.
"Bunker hadir untuk melakukan apa yang telah saya lakukan sepanjang karir saya, yaitu secara efisien menjembatani kesenjangan tersebut sehingga pemimpin dapat merencanakan dan menjalankan bisnis dengan tepat," pungkasnya.