Daerah-daerah yang Sudah 60 Hari Tidak Hujan, Mendag: Stok Pangan Terkendali
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan stok bahan pokok saat El Nino melanda, dalam posisi yang stabil.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan stok bahan pokok saat El Nino melanda, dalam posisi yang stabil.
Salah satunya adalah beras. Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, telah mendapat laporan dari Perum Bulog bahwa stoknya cukup.
"Iya, kita syukuri sampai hari ini semua bisa kita kendalikan. Ya, Bulog saya dapat laporannya stok beras cukup. Semua cukup. Harga-harga juga stabil," kata Zulhas kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Antisipasi El Nino, BNPB Siapkan 31 Helikopter untuk Atasi Kebakaran Hutan
Kemudian, ia mengungkapkan pemerintah akan mengelontorkan bantuan bahan pokok pada Oktober 2023 mendatang sebesar Rp8 triliun.
"(Bantuan bahan pokok) sampai Desember. Jadi Oktober-Desember akan ada Rp8 triliun bantuan untuk bahan pokok," ujar Zulhas.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) menyebutkan beberapa daerah yang mengalami musim kemarau ekstrem akibat fenomena El Nino.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab, mengatakan, sejumlah daerah diprediksi akan mengalami curah hujan sangat rendah.
Seperti sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.
Bahkan, kini di Bali, NTB, dan NTT sudah masuk dalam krisis.
"Karena dalam catatan kami sudah 60 hari tidak turun hujan,” sebut dia dalam kegiatan FMB, Senin (31/7/2023).
BMKG memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Baca juga: Daerah Ini Diprediksi Alami Kemarau Ekstrem Dampak El Nino
"Musim kemarau ekstrem ini yang dipicu oleh fenomena El Nino. Sejarah mencatat bahwa intensitas El Nino pernah kuat pada tahun 2015 dan lemah pada tahun 2019," tutur Fahcri.
Adapun El Nino akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September.