Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Realisasi Bauran EBT di ASEAN Masih di Bawah 15 Persen, Integrasi Biofuel Didorong

Tetapi realisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 14,4 persen dalam bauran total pasokan energi primer.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Realisasi Bauran EBT di ASEAN Masih di Bawah 15 Persen, Integrasi Biofuel Didorong
HANDOUT
Ilustrasi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, integrasi biofuel ke peta jalan energi terbarukan ASEAN akan memenuhi kesenjangan antara target pangsa energi terbarukan dan realisasinya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, integrasi biofuel ke peta jalan energi terbarukan ASEAN akan memenuhi kesenjangan antara target pangsa energi terbarukan dan realisasinya.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, mengutip data dari ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC), ASEAN memiliki target untuk meningkatkan energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Tetapi realisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 14,4 persen dalam bauran total pasokan energi primer.

Baca juga: Pemanfaatan EBT: Indonesia di Fase Transisi Energi, Tantangan Terbesar di Dukungan Infrastruktur

"Kami terbuka terhadap rekomendasi dari semua pemangku kepentingan dan para ahli mengenai cara meningkatkan transisi energi, termasuk dari sektor biofuel," ucap Jisman dalam keterangannya dikutip, Kamis (3/7/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi menyampaikan peran penting biofuel dalam transisi energi, khususnya dalam dekarbonisasi transportasi dengan menyediakan solusi bahan bakar rendah karbon.

"Biofuel memainkan peran penting dalam transisi energi, khususnya di dekarbonisasi transportasi dengan menyediakan solusi rendah karbon untuk yang sudah ada teknologi, seperti kendaraan, kapal dan pesawat terbang," ujar Yudo.

Berita Rekomendasi

Ia menyebutkan perkembangan biofuel khusus di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Program mandatori biodiesel yang mulai diimplementasikan pada 2008 dengan kadar campuran biodiesel sebesar 2,5 persen saat ini prosentase campurannya terus bertambah secara bertahap hingga pada Februari 2023 Indonesia menerapkan B35 (35 persen) secara nasional.

Baca juga: Pemanfaatan EBT: Indonesia di Fase Transisi Energi, Tantangan Terbesar di Dukungan Infrastruktur

Yudo mengungkapkan selain Indonesia menurut BP Statistical Review of World Energy, tahun 2022 beberapa negara ASEAN juga telah memberikan kontribusi signifikan untuk pasokan biofuel dunia.

"Berdasarkan BP Statistical Review of World Energy, tahun 2022, ASEAN memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan biofuel global dengan produksi Indonesia 174 ribu BOEPD sebagai negara penghasil BBN terbesar ketiga setelahnya AS dan Brasil. Sedangkan Thailand menghasilkan 52 ribu BOEPD," ungkap Yudo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas