Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penetrasi Asuransi Masih Rendah, Prudential Syariah dan Fatayat NU Kerja Sama Pacu Inklusi Keuangan

Penetrasi asuransi syariah hanya 1 persen dari 10 persen penetrasi industri syariah di Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Penetrasi Asuransi Masih Rendah, Prudential Syariah dan Fatayat NU Kerja Sama Pacu Inklusi Keuangan
HO
Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar dan Ketua Umum Fatayat NU Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, dan Head of Marketing, Customer and Corporate Communications Prudential Syariah, Lailatul Mauliyah Zubaidah di sesi talkshow kerjasama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan perempuan muda Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis asuransi mikro saat ini sedang serius digarap oleh pelaku industri asuransi syariah Tanah Air mengingat penetrasi industri asuransi terutama asuransi syariah masih sangat rendah.

Mengutip data, penetrasi asuransi syariah hanya 1 persen dari 10 persen penetrasi industri syariah di Indonesia.

Upaya menggarap pasar asuransi syariah tersebut antara lain dilakukan oleh Prudential Syariah dengan menjalin kerjasama dengan Fatayat NU, organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023.

Baca juga: ESG Jadi Fokus Perhatian, Perusahaan Asuransi Ini Diganjar Penghargaan ESG Initiatives of the Year

Kerjasama ini berlaku selama tiga tahun dan merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Prudential Syariah dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Desember 2022 lalu.

Kedua pihak sepakat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, khususnya di kalangan perempuan muda Indonesia.

Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S Anwar mengatakan, kemitraan Prudential Syariah dan Fatayat NU mencakup pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan Syariah bagi jutaan perempuan muda anggota Fatayat NU serta program Community Investment yang meliputi edukasi kesehatan dan keselamatan yang diprioritaskan untuk perempuan Indonesia.

Berita Rekomendasi

“Perempuan memiliki peran penting dalam keluarga, terutama saat membuat keputusan strategis yang menyangkut finansial. Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen terus memberdayakan perempuan di Indonesia melalui beragaminisiatif bermanfaat, berkah, dan berdampak besar untuk masa depan literasi dan inklusi keuangan Syariah," ujar Omar.

Ketua Umum Fatayat NU Hj. Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, Fatayat NU saat ini memiliki 10 juta anggota yang umumnya merupakan perempuan muda berusia 25—45 tahun.

Organisasinya aktif bergerak di berbagai bidang, termasuk keagamaan, ekonomi, dan sosial. Dia berharap kerjasama dengan Prudential Syariah ini bisa dirasakan oleh anggota Fatayat NU di daerah.

"Kami berharap kerjasama ini bisa meluas pada upaya pemberdayaan perempuan yang tidak keluar dari visi misi Fatayat NU dan berharap program ini tidak hanya memyentuh di tingkat nasional dan cabang saja tapi bisa dirasakan sampai teman-teman cabang Fatayat NU di daerah dan luar negeri," ujarnya.

"Bagi kami, kerjasama ini dapat mendukung misi bersama dalam memberdayakan perempuan muda Indonesia, khususnya Sahabat Fatayat dalam meningkatkan pemahaman literasi dan inklusi keuangan Syariah di Indonesia,” lanjutnya.

Fokus peningkatan literasi keuangan bagi perempuan ini telah digiatkan sejak sekitar 10 tahun lalu di Indonesia dengan panduan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berhasil meningkatkan angka literasi keuangan perempuan yang meningkat secara signifikan.

Mengutip hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat literasi keuangan
perempuan meningkat sebesar 14 persen dari tahun 2019, yakni menjadi 50,33 persen.

Kontribusi perempuan terhadap perekonomian terlihat di sektor UMKM di mana 53,76 persen UMKM di Indonesia dimiliki perempuan dengan 97 persen karyawan perempuan dan berkontribusi pada perekonomian nasional sebesar 61 persen.

Asuransi Mikro

Omar menambahkan, saat ini perusahaan asuransinya memiliki produk asuransi mikro syariah dengan kontribusi iuran mulai dari Rp 8 ribu per bulan dengan nilai pertanggungan mencapai puluhan ribu rupiah.

"Penetrasi asuransi syariah di Indonesia masih sangat rendah, baru sepersepuluh dari 10 persen penetrasi asuransi konvensional. Jadi penetrasi masih kurang dari 1 persen. Produk asuransi tidak harus mahal, jadi kalau mau memulai berasuransi mulailah yang murah dulu," ujar Omar.

"Kaum perempuan memiliki peran strategis untuk mendidik anak yang berkarakter dan juga dalam pengelolaan keuangan keluarga. Saat ini kita fokus kerjasama ke ormas keagamaan terbesar dulu di Indonesia. Kita sudah MoU dengan PBNU pada Desember 2022 lalu lalu kita follow up ke Fatayat NU hari ini. Setelah itu kita akan jajaki kerjasama dengan ormas keagaman yang lain," ungkap Omar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas