Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2023 Masih Didominasi Pulau Jawa

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II sebesar 5,17 persen jika dilihat secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2023 Masih Didominasi Pulau Jawa
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ilustrasi. Pengunjung melihat produk UMKM di salah satu stan Pasar Kreatif Bandung 2023, di 23 Paskal Shopping Center, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jawa Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II sebesar 5,17 persen jika dilihat secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II sebesar 5,17 persen jika dilihat secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan, kontribusi Pulau Jawa dalam Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,27 persen.

"Struktur ekonomi di Indonesia sampai dengan triwulan II 2023, masih didominasi oleh Pulau Jawa. Pulau Jawa memberikan share itu sebesar 57,27 persen," kata Edy dalam Rilis BPS, Senin (7/8/2023).

Baca juga: BPS: Pengaruh Belanja Pemilu Terhadap Perekonomian RI Baru Berdampak di Masa Kampanye

Edy menyampaikan, pertumbuhan Pulau Jawa di triwulan II 2023 tumbuh sebesar 5,18 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu 5,65 persen.

Selain Pulau Jawa, Edy mengatakan bahwa Pulau Sumatera berkontribusi dalam PDB triwulan II mencapai 21,94 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonominya mencapai 4,90 persen secara tahunan (yoy).

Adapun Kalimantan menyumbang sebesar 8,32 persen, dengan pertumbuhan ekonominya di triwulan II mencapai 5,56 persen dilihat secara tahunan.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2023 Tembus 5,17 Persen

Berita Rekomendasi

Sulawesi menyumbang 7,13 persen, dengan pertumbuhan ekonominya tumbuh di posisi 6,64 persen. Sementara Maluku dan Papua 2,57 persen.

Bali dan Nusa Tenggara menyumbang 2,77 persen, dengan pertumbuhan ekonominya mencapai 3,01 persen.

Edy menegaskan, Provinsi Bali dan Nusa Tenggara memiliki daerah satu-satunya yang pertumbuhan ekonominya terkontraksi yakni Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat minus 0,48 persen. Kata Edy, hal itu terjadi lantaran adanya penurunan aktivitas pertambangan dan penggalian.

'Ini khususnya untuk produksi tembaga serta aktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan khususnya produksi padi," jelas Edy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas