Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Anggarkan Rp329 Triliun Untuk Subsidi Energi, Termasuk LPG hingga Listrik di 2024

Anggaran ini khususnya untuk subsidi Bahan Bakar Minyak, LPG, dan pelanggan listrik golongan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Anggarkan Rp329 Triliun Untuk Subsidi Energi, Termasuk LPG hingga Listrik di 2024
SURYA/PURWANTO
Petugas mengisikan BBM jenis Pertalite di SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur, usai Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan besaran anggaran untuk subsidi energi senilai Rp329,9 triliun pada tahun anggaran 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan besaran anggaran untuk subsidi energi senilai Rp329,9 triliun pada tahun anggaran 2024.

Anggaran ini khususnya untuk subsidi Bahan Bakar Minyak, LPG, dan pelanggan listrik golongan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.

"Untuk subsidi energi sudah disampaikan bahwa tahun depan kita akan menganggarkan Rp329,9 triliun terutama untuk solar, LPG dan subsidi listrik dalam hal ini LPG jumlah volume 8,03 juta metrik ton," papar Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Mantan Menteri LHK: Pemerintah Harus Gencarkan Implementasi Kendaraan Listrik di Jakarta

"Kemudian untuk listrik terutama untuk 450 VA dan 900 VA yang masuk dalam DTKS," sambungnya.

Bendahara Negara menjelaskan, besarnya anggaran tersebut sejalan dengan konsumsi energi yang kian meningkat oleh masyarakat.

Ditambah lagi, besaran anggaran dipengaruhi kurs atau nilai tukar rupiah yang berada di level Rp15.000.

Berita Rekomendasi

"Kita lihat pada tahun 2023 ini anggaran alokasi subsidi cukup besar. Namun outlook sampai akhir tahun tidak akan sebesar yang kita anggarkan karena harga minyak lebih rendah meskipun kurs sekarang rupiah terhadap dolar lebih tinggi dalam artian mendekati 15 ribu bahkan di atas," papar Sri Mulyani.

"Kalau kita lihat RAPBN 2024 kami menggunakan hampir sama angkanya dengan kemungkinan Outlook 2023," pungkasn

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas