Perluas Akses Pasar Produk Indonesia di Amerika Selatan, RI Buka Perundingan IP-CEPA dengan Peru
Peluncuran tersebut ditunjukkan melalui pertemuan virtual antara Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Peru
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Peru secara resmi meluncurkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Peru (Indonesia—Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP—CEPA).
Peluncuran tersebut ditunjukkan melalui pertemuan virtual antara Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar.
Zulkifli mengatakan, perundingan Indonesia—Peru CEPA ini adalah landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama perdagangan.
Baca juga: Neraca Perdagangan Juli 2023 Surplus 1,31 Miliar Dolar AS Ditopang Oleh Batu Bara hingga CPO
"Kami berharap perjanjian ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia dan Peru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Asia dan Amerika Selatan,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/8/2023).
Adapun peluncuran perundingan ditandai dengan penandatanganan naskah ‘Joint Ministerial Statement on the Launch of the Negotiations towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement between Indonesia and Peru’.
Naskah tersebut ditandatangani secara virtual oleh Zulhas di Jakarta, Indonesia dan Menteri Juan Carlos Mathews Salazar di Lima, Peru.
Peluncuran perundingan IP—CEPA disebut sebagai upaya Kementerain Perdagangan menunjukkan keseriusan menggarap pasar ekspor nontradisional, salah satunya ke kawasan Amerika Selatan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Zulhas mengatakan, perjanjian perdagangan dengan Peru akan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia di kawasan Amerika Selatan.
"Lalu, mendorong terbukanya peluang investasi baru dan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM),” ujarnya.
Perundingan Indonesia—Peru CEPA akan dilakukan secara bertahap (incremental).
Baca juga: Dorong Ekspor Nonmigas dan Surplus Neraca Perdagangan, 51 Pelaku Usaha Ikuti Expo di Mexico
Babak perundingan akan dimulai dengan pembahasan perdagangan barang, disusul oleh perdagangan jasa, investasi, lalu
berbagai area kerja sama lainnya.
Zulhas dan Menteri Juan Carlos optimistis bahwa perjanjian IP—CEPA akan menjadi dasar kerja sama ekonomi yang lebih erat antara Indonesia dan Peru.
Keduanya yakin IP—CEPA akan dapat menjadi magnet investasi dan bisnis bagi para pelaku usaha.