Gelar Upacara HUT ke-78 RI, Freeport Indonesia Sebut Sudah Kontribusi Rp 55 T untuk RI di 2022
Tony mengatakan kegiatan pertambangan PTFI turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. ini angka angkanya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Tembagapura, di ketinggian 2.000 mdpl di Timika, Papua.
Dalam acara tersebut, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, menjabarkan pencapaian PTFI untuk perekonomian Indonesia.
Tony mengatakan kegiatan pertambangan PTFI turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Di tahun 2022 saja, kita mampu mencatatkan angka manfaat langsung terhadap penerimaan negara sebesar US$ 3,6 miliar atau sekitar Rp 55 triliun, dalam bentuk pajak, royalti, dividen, serta pembayaran lainnya, dimana Rp 8,7 triliun diantaranya berupa manfaat langsung yang diterima Papua," ujarnya.
Baca juga: Relaksasi Larangan Ekspor PT Freeport Diskriminatif, Pengamat: Program Hilirisasi Porak Poranda
Sementara itu, kata Tony, angka manfaat tidak langsung PTFI untuk Indonesia di tahun 2022 mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 90 triliun, dalam bentuk pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri.
Jika dilihat selama periode tahun 1992 hingga 2022, total manfaat langsung PTFI terhadap penerimaan negara mencapai US$ 26,6 miliar atau Rp 407 triliun, dan manfaat tidak langsung PTFI mencapai US$ 59 miliar atau Rp 903 triliun. PTFI adalah salah satu perusahaan kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia.
"Hal ini dapat kita lakukan karena kerja sama harmonis antara seluruh elemen yang ada di dalam PTFI. “Kita Satu”, seperti tema yang kita tetapkan pada ulang tahun PTFI yang ke 56 tahun ini," katanya.
Di sisi lain, kata Tony, PTFI adalah salah satu aset bangsa yang luar biasa, yang dikelola oleh putra-putri terbaik Indonesia. Ini adalah berkat sekaligus tanggung jawab bagi kita semua.
"Pada bulan September tahun lalu, kita mendapatkan kehormatan dimana Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo berkenan berkunjung ke area kerja kita. Dalam kunjungan tersebut, beliau berpesan kepada saya dan kepada kita semua, untuk menjalankan kegiatan pertambangan dengan sebaik mungkin, terutama karena mengingat dampak ekonomi siginfikan yang dihasilkan dari kegiatan operasional PTFI," ungkapnya.
Baca juga: Smelter Freeport Harus Dibangun di Papua, Bahlil: Ini Harga Diri Orang Papua, Jangan Ditipu Terus
Menurut Tony, ada banyak pencapaian dan tantangan yang juga dihadapi bersama.
Tony mencontohkan, proyek smelter tembaga baru di Gresik, Jawa Timur, juga tetap dapat diteruskan di tengah berbagai tantangan yang menghadang. Hingga akhir Juli 2023, pembangunan smelter tembaga baru telah mencapai kemajuan 75,28 persen dengan total biaya yang telah dibelanjakan mencapai US$ 2,5 miliar atau Rp 38 triliun.
"Ini semua adalah karya kita bersama, sebagai satu tim kerja dan sebagai satu keluarga," katanya.
Apresiasi
Di akhir pidato, Tony mengajak karyawan PTFI mengenang jasa pahlawan para pemimpin perusahaan yang telah mendahului, dan mengenang 14 anggota keluarga besar PTFI yang gugur akibat aksi Kelompok Kriminal Bersenjata di area kerja PTFI.