Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Orang Papua, Tak Punya Ijazah Tapi Bisa Kerja di Freeport dan Kini Sukses Sekolahkan 5 Anaknya

Salah satu yang membuat Freeport Indonesia tertarik merekrutnya adalah karena di dalam dirinya terdapat sikap jujur dan kemauan keras.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kisah Orang Papua, Tak Punya Ijazah Tapi Bisa Kerja di Freeport dan Kini Sukses Sekolahkan 5 Anaknya
The Insider Story/Freeport Mcmoran
Ilustrasi. Obaja Tabuni, yang merupakan pria yang berasal dari Suku Dani di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, bekerja di Freeport Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kisah menginspirasi hadir dari Indonesia Timur. Di mana salah seorang asli dari Papua yang kini sukses bekerja di perusahaan tambang terbesar di Indonesia yakni PT Freeport Indonesia.

Sosok inspirasi ini bernama Obaja Tabuni, yang merupakan pria yang berasal dari Suku Dani di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Menariknya, Obaja dapat bekerja di PT Freeport Indonesia, padahal dirinya tak memiliki ijazah.

Baca juga: Gelar Upacara HUT ke-78 RI, Freeport Indonesia Sebut Sudah Kontribusi Rp 55 T untuk RI di 2022

Lalu, apa yang membuat Obaja dapat bekerja di perusahaan tambang tersebut?

Obaja mengungkapkan, dirinya telah bekerja di Freeport Indonesia sejak tahun 1989.

Menurut Obaja, salah satu yang membuat Freeport Indonesia tertarik merekrutnya adalah karena di dalam dirinya terdapat sikap jujur dan kemauan keras dalam bekerja.

BERITA TERKAIT

"Tahun 1989 saya masuk kerja. Saya punya kemauan keras dan kejujuran. Karena Freeport bisa lihat saya orang ini jujur," ucap Obaja saat diwawancarai.

Ia mengungkapkan, sifat jujur dan pekerja keras dapat ditanam dalam setiap individu.

Mulai dari mensyukuri apapun nikmat yang diberikan oleh Tuhan, hingga menerapkan disiplin waktu.

Hal tersebut lah yang menjadikan karakter Obaja terbentuk.

Sehingga, Freeport Indonesia memberikan kesempatan kepada dirinya meskipun tak memiliki bukti riwayat pendidikan formal, dalam hal ini ijazah.

"Yang penting apa yang kita ada (terima), ya syukur. Tuhan berikan kita apa saja kita pegang baik-baik dan harus pelihara. Seperti itu," ungkap Obaja.

"Jadi, namanya perusahaan kejujuran itu disiplin waktu. Jadi kalau kita jujur disiplin waktu ya perusahaan butuh," bebernya.

Obaja juga menceritakan, hadirnya Freeport Indonesia telah memberikan berkah bagi masyarakat Papua.

Tak sedikit warga lokal yang bekerja di perusahaan tambang tersebut, seperti dirinya.

Selama 34 tahun bekerja di Freeport Indonesia, ia telah sukses memberikan pendidikan terbaik untuk kelima anaknya.

Ia menjelaskan secara detail, anak pertamanya telah menjadi sarjana, dan kini juga telah bekerja di Freeport Indonesia.

Kemudian anak keduanya sempat disekolahkan dan kini sudah menikah.

Anak ketiga Obaja kini tengah mengenyam pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, tepatnya memasuki semester 7.

Untuk anak ke-empatnya sedang proses masuk kuliah di UPN Yogyakarta, dan anak bungsunya masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar.

Obaja pun sangat bersyukur, buah hasil kerja keras dan karakter yang dimiliki, ia mampu menyekolahkan anak-anaknya. Meskipun, Obaja tak memiliki riwayat pendidikan yang baik.

Sebagai informasi, Obaja masuk bekerja pada tahun 1989 dan mengawali karier menjadi seorang housekeeping.

Kemudian, ia masuk ke bagian produksi dan bertahan sampai sekarang.

"Ada freeport (memberi beekah). Kita pulang ya anak-anak pada sekolah. Kalau dulu bangun griya dari kulit kayu, sekarang bangun pakai seng dan semen, mewah," papar Obaja.

"Semua (anak) bisa sekolah. Saya tidak sekolah, tapi mereka sekolah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas