Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lebarkan Sayap ke Pasar Afrika, Pertamina Geothermal Energy Kembangkan Potensi Panas Bumi di Kenya

Melalui kolaborasi, PGE memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam pengembangan energi baru terbarukan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Lebarkan Sayap ke Pasar Afrika, Pertamina Geothermal Energy Kembangkan Potensi Panas Bumi di Kenya
Istimewa
Ilustrasi. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk jajaki kerja sama dengan Africa Geothermal International No. 1 Limited (AGIL No. 1) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk jajaki kerja sama dengan Africa Geothermal International No. 1 Limited (AGIL No. 1) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya.

Sebagai informasi, AGIL No.1 merupakan perusahaan terbatas di Kenya yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi.

Salah satunya melalui wilayah konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 megawatt (MW) dimana 140 megawatt (MW) siap untuk di eksploitasi.

Baca juga: Bertemu Presiden Kenya, Luhut Bahas Investasi Panas Bumi dan Migas Senilai 2,5 Miliar Dolar AS

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menjelaskan, kesepakatan dengan AGIL merupakan langkah strategis PGE untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan sumber daya panas bumi di mancanegara.

“Longonot memiliki keunggulan lokasi dan letak geologis yang menjadikannya sebagai prospek yang menarik," ucap Julfi dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).

"Melalui kolaborasi ini, PGE memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam pengembangan energi baru terbarukan, sekaligus sebagai upaya kami untuk menjadi produsen geothermal global,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Julfi menambahkan, Afrika merupakan episentrum baru pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik.

Dalam bidang pengembangan panas bumi, Kenya menjadi negara terdepan di kawasan Afrika dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW dan berada di posisi ke-7 dalam peringkat global.

Sebagai produsen panas bumi, dia mengungkapkan, PGE maupun AGIL memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat mumpuni dalam pengembangan geothermal sebagai energi terbarukan.

"Tentunya kami berharap kolaborasi dalam bentuk kerjasama pengembangan panas bumi ini dapat meningkatkan eksposur bisnis kedua belah pihak," ujarnya.

Saat ini Indonesia memiliki 2.356 MW kapasitas terpasang dan 80 persen diantaranya atau sekitar 1.877 MW berasal dari wilayah kerja PGE dimana 672 megawatt (MW) dikelola langsung PGE.

PGE menargetkan pengembangan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri hingga 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.

“Kami optimistis, upaya strategis Pertamina Geothermal Energy di Afrika ini dapat mendukung target Perseroan dalam meningkatkan kapasitas terpasang, memperluas portofolio energi bersih secara internasional,” pungkas Julfi.

Penandatanganan Kerjasama dilakukan di sela kunjungan kenegaraan RI ke Kenya yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas