Pertemuan Konsultasi ke-22 AEM—MOFCOM Tiongkok, Mendag Zulkifli Hasan: Tiongkok Mitra Terbesar ASEAN
Tiongkok merupakan sumber investasi asing terbesar keempat diantara mitra-mitra dialog ASEAN.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Pertemuan Konsultasi ke-22 AEM—MOFCOM Tiongkok, Mendag Zulkifli Hasan: Tiongkok Mitra Terbesar ASEAN](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/zulkifli-asean-investasi.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan mengungkapkan, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi ASEAN sejak 2009 silam.
Zulkifli Hasan (Zulhas) bilang, Tiongkok juga merupakan sumber investasi asing terbesar keempat diantara mitra-mitra dialog ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam Pertemuan Konsultasi ke-22 Para Menteri Ekonomi ASEAN dengan Kementerian Perdagangan (Ministry of Commerce/MOFCOM) Tiongkok, atau 22nd AEM-MOFCOM Consultation, di Semarang Jawa Tengah.
Baca juga: Menteri Bahlil Tegaskan ASEAN Jadi Tujuan Utama Investasi Kendaraan Listrik
"Republik Rakyat Tiongkok (RRT), merupakan mitra ASEAN yang terbesar sejak 2009. Tiongkok adalah sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN. Melihat peran ASEAN dan Tiongkok yang penting bagi kawasan, kerja sama antara kedua belah pihak pun harus terus ditingkatkan," kata Zulhas dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/8/2023).
Statistik Tiongkok mencatat, dalam tiga bulan pertama 2023 nilai perdagangan barang ASEAN-Tiongkok mencapai 227,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan peningkatan 7,6 persen berdasarkan angka historis yang dicapai pada 2022.
Adapun total perdagangan barang antara ASEAN dan Tiongkok meningkat 7,8 dari tahun ke tahun, dan mencapai 722 miliar dolar AS pada 2022.
Di sisi lain, pertemuan mengadopsi ASEAN-China Initiative on Enhancing Cooperation on E-Commerce yang juga akan dicatat sebagai capaian Konferensi Tingkat Tinggi ke-26 ASEAN-Tiongkok bulan September 2023,
"Kami sepakat bahwa niaga elektronik (e-commerce) memiliki peran penting dalam membangun ekonomi digital dan transformasi digital di banyak sektor seperti industri dan UMKM," ujar Zulhas.
"Oleh karena itu, kami mengapresiasi inisiatif Tiongkok dan berharap inisiatif ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, khususnya untuk peningkatan kapasitas negara ASEAN di bidang niaga elektronik dan mempersempit kesenjangan ekonomi digital antara ASEAN dan Tiongkok," imbuhnya.
Selain itu, para menteri juga membahas inisiatif Seminar Hukum dan Peraturan Terkait Perdagangan dan Investasi ASEAN-RRT 2024 yang akan diadakan pada 2024.
"Para menteri mendukung inisiatif Pertukaran Hukum dan Peraturan Terkait Perdagangan don Investasi ASEAN-RRT 2024. Para menteri pun berharap inisiatif ini dapat menjadi wadah penting untuk saling berbagi dan bertukar pandangan terkait hukum dan regulasi di bidong investasi dan ekonomi oleh kedua belah pihak," ungkapnya.
Tak hanya itu, para menteri juga mencatat perkembangan implementasi ASEAN-China FTA dan perundingan upgrading ACFTA 3.0.
Hal-hal yang tercakup di dalamnya antara lain ekonomi digital, bab usaha mikro kecil dan menengah, dan bab kerja sama teknis dan ekonomi.
Kemudian, para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.