Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PLN dan 2 Perusahaan Kelistrikan ASEAN Teken Mou Konektivitas Energi di AEBF 2023 Bali

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Indonesia akan memasuki fase kritis transisi energi yang menawarkan tantangan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PLN dan 2 Perusahaan Kelistrikan ASEAN Teken Mou Konektivitas Energi di AEBF 2023 Bali
istimewa
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) interkoneksi energi lintas batas di ASEAN di sela Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 (AMEM-41) yang diselenggarakan bersamaan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali, Jumat 25 Agustus 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi di kawasan ASEAN, ASEAN Centre for Energy (ACE) memimpin penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) interkoneksi energi lintas batas di ASEAN.

Nota Kesepahaman ini ditekan di sela Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 (AMEM-41) yang diselenggarakan bersamaan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali, Jumat 25 Agustus 2023.

MoU ini diteken oleh PT PLN (Persero) yang diwakili Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Tenaga Nasional Berhad (TNB), yang diwakili Presiden dan Chief Executive Officer TNB Dato' Indera Ir. Baharin Bin Din; serta Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) yang diwakili oleh Chief Executive Officer SESB Ir. Ts. Mohd Yaakob Jaafar; dan ACE yang diwakili Direktur Eksekutif ACE Dr Nuki Agya Utama.

Direktur Eksekutif ACE Dr Nuki Agya Utama mengatakan, penandatanganan MoU ini menandai komitmen penting untuk membentuk kembali lanskap energi di ASEAN dan dia optimistis terhadap masa depan inisiatif transformatif ini.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai tonggak sejarah yang signifikan bagi kawasan ASEAN. Hal ini mencerminkan dedikasi bersama dari berbagai pemangku kepentingan dalam mengantarkan era kolaborasi energi yang berkelanjutan," ujarnya, Sabtu 26 Agustus 2023.

Dijelaskan, interkoneksi lintas batas memiliki potensi untuk tidak hanya meningkatkan ketahanan energi tetapi juga membuka sumber daya energi terbarukan yang sangat besar, menetapkan standar baru untuk kerja sama regional.

Berita Rekomendasi

Inisiatif progresif ini berakar pada puncak dari ASEAN Interconnection Masterplan Study (AIMS) III Fase 1 dan 2 yang merupakan hasil kolaborasi antara ACE dan Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA).

Studi ini menyediakan roadmap untuk infrastruktur transmisi vital yang diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan listrik multilateral di ASEAN, ditambah dengan integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik ASEAN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Indonesia akan memasuki fase kritis transisi energi yang menawarkan tantangan yang sangat besar tetapi juga peluang luar biasa.

Selain itu, jaringan interkoneksinya menawarkan pasokan energi ramah lingkungan yang dapat diandalkan, kuat, dan berkelanjutan ke daerah-daerah.

"Namun, kita harus menavigasi kompleksitas dalam merancang dan membangun jaringan yang saling terhubung. Kompleksitas penyelarasan kebijakan. Kompleksitas tantangan teknis. Kompleksitas kelayakan komersial. Kompleksitas investasi modal yang besar," ujar Darmawan.

Dia menambahkan, PLN membangun Smartgrid untuk mengintegrasikan sistem interkoneksi berbasis inovasi digital untuk memfasilitasi masuknya Variable Renewable Energy (VRE) dalam skala besar ke dalam ekosistem PLN.

"Kami membangun Green Enabling Supergrid untuk menghubungkan sumber-sumber energi terbarukan ke pusat permintaan. Kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan mimpi konektivitas ASEAN. ASEAN Power Grid lebih dari sekadar menara, kabel, dan gardu induk,"ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas