Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Demi Kuasai Pasar Global, Rusia Bangun Pabrik Pupuk Baru

Pemerintah Rusia tengah mempertimbangkan rencana untuk mendirikan pabrik pupuk baru untuk meningkatkan posisi Moskow

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Demi Kuasai Pasar Global, Rusia Bangun Pabrik Pupuk Baru
Andrey Rudakov/Bloomberg/Fast Company
Ilustrasi: Aktivitas pengepakan pupuk NPK di pabrik Apaviva Rusia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pemerintah Rusia tengah mempertimbangkan rencana untuk mendirikan pabrik pupuk baru untuk meningkatkan posisi Moskow agar dapat menjadi pengekspor pupuk terbesar di dunia.

Ide pembangunan pabrik ini muncul atas usulan dari Dmitry Mazepin produsen pupuk UralChem PJSC. Mazepin menilai pembangunan pabrik pupuk baru dapat membantu pemerintah untuk memperluas ekspansi pasar, dengan begitu Rusia bisa menguasai penjualan pupuk global.

Baca juga: Penerapan Teknologi Diyakini Petani Papera Dapat Menekan Harga Pupuk dan Kelangkaan

“Rusia sedang mempertimbangkan untuk mendirikan perusahaan perdagangan terpadu untuk mengekspor pupuk dalam upaya meningkatkan pengaruh harga di pasar global,” jelas sumber kepercayaan Bloomberg.

Sebelum kebijakan ini dirilis, Rusia sempat dinobatkan sebagai eksportir pupuk terbesar kedua di dunia, dengan output pupuk mineral sebesar 55 juta ton per tahun. Sementara volume pasokan pupuk ke pasar dalam negeri tumbuh kekisaran 13,2 juta ton.

Dengan lonjakan tersebut ekspor pupuk Rusia mengungguli kedudukan Amerika Serikat, China dan Kanada. Namun setelah sejumlah negara memberlakukan sanksi impor sebagai tanggapan invasi atas yang dilakukan Presiden Putin, perlahan ekspor pupuk mengalami penurunan.

Tak hanya itu beberapa bank dan perusahaan asuransi internasional dari Rusia juga turut mempersulit akses pengiriman dan pembayaran barang ke luar negeri. Imbas sanksi tersebut pendapatan pupuk Rusia turun tajam hingga anjlok 15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Sanksi diberlakukan oleh negara-negara yang tidak terlalu membutuhkan pupuk kami, dan pasar berkembang sekarang menderita karenanya,” jelas Kepala Asosiasi Produsen Pupuk Rusia, Andrey Guryev .

Baca juga: Penggunaan Pupuk Hayati Dorong Ketergantungan Terhadap Pupuk Kimia

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah Rusia untuk menggenjot ekspor pupuk di negaranya, termasuk dengan memberlakukan tarif diskon bagi negara – negara bersahabat seperti India, Turki dan Vietnam.

Terbukti, dengan tarif diskon tersebut impor pupuk Rusia ke India dapat naik sebesar 371 persen atau sekitar 2,15 juta ton hanya dalam kurun waktu enam dimulai pada April hingga September 2022 lalu.

Kendati begitu penjualan pupuk Rusia masih kalah jauh bila dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Alasan ini yang mendorong Mazepin untuk membangun pabrik baru agar Rusia dapat meningkatkan pasokan pupuk ekspor pasar global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas