Jangan Percaya Klaim Order Miliaran Live Shopping Artis, Pakar Pemasaran: Perlu Uji Validitasnya
Klaim sejumlah publik figur yang mengaku sukses meraup miliaran rupiah dari penjualan live shopping perlu diuji validitasnya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Klaim sejumlah publik figur yang mengaku sukses meraup miliaran rupiah dari penjualan secara siaran langsung (live streaming) alias live shopping melalui e-commerce maupun social commerce seperti Shopee dan Tiktok dinilai masih membutuhkan pengujian validitasnya.
Managing Patner Inventure Yuswohady mengatakan, selain biaya endorse para selebritis tersebut butuh biaya besar, gencarnya kampanye atas kegiatan para pemilik follower sosial media besar tersebut tak mudah untuk diikuti oleh pelaku usaha lain, terutama UMKM.
Yuswohady menilai narasi yang menggambarkan betapa mudahnya jualan melalui live shopping lewat kesuksesan para publik figur bisa menjadi bumerang.
Ini terjadi ketika pelaku UMKM tidak berhasil melakukan penjualan sementara di benak mereka sudah terbentuk persepsi bahwa live shopping akan menghasilkan penjualan yang heboh.
"Bahaya ketika suatu kampanye over promise namun under deliver. Ini membuat orang merasa bahwa jualan melalui live shopping di Tiktok ternyata tidak seindah seperti yang terjadi pada para artis dan akan menjadi backfire," kata Yuswohady dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya jika tujuannya untuk mendorong banyak pelaku usaha seperti UMKM untuk ikut live shopping perlu di validasi apakah cara ini efektif.
Tentunya kapasitas para pelaku UMKM tidak mungkin seheboh yang digambarkan dalam kampanye live shopping para selebritis.
Pakar pemasaran itu mengatakan, kampanye dengan melibatkan selebritis bisa dilihat sebagai upaya untuk membangun narasi bahwa kegiatan live shopping akan menghasilkan penjualan yang fantastis.
Harapannya, para pelaku UMKM akan ikut tergerak untuk ikut melakukan kegiatan live shopping dalam transaksi penjualannya.
Namun, lanjut Yuswohady, kita tidak tahu apakah ada pengaturan tertentu atau tidak dalam kegiatan live shopping para selebritis tersebut. Bisa saja ada order yang masuk tidak organik langsung dari konsumen. Makanya, publik perlu menunggu apakah kegiatan live shopping para artis yang berhasil menggelar transaksi miliaran rupiah dalam satu waktu itu bisa terus dilakukan, termasuk oleh pelaku UMKM.
Baca juga: Live Shopping di TikTok Jadi Pilihan UMKM Buat Jualan, Bagaimana Triknya Agar Cuan Besar?
"Orang Indonesia memiliki budaya instan yang sangat kuat. Begitu ada narasi mengenai keberhasilan artis menggelar live shopping, mereka akan ikut-ikutan karena takut ketinggalan alias FOMO (fear of out missing)," lanjutnya.
Padahal, sebelum mengikuti jejak para selebritis, pelaku UMKM perlu melakukan uji validasi terlebih dahulu. Pertama, host dari kegiatan live shopping tersebut adalah selebritis yang dari sisi pemasaran bisa dianggap sebagai influencer maupun key opinion leader (KOL). Kedua, para selebritis tersebut memiliki basis komunitas alias follower yang sangat banyak yang jumlahnya mencapai puluhan hingga puluhan juta orang dengan hubungan emosional yang dalam.
Itu sebabnya, Yuswohady bilang, wajar jika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kegiatan live shopping yang diadakan oleh artis seperti Rafi Ahmad maupun Ruben Onsu. Pada dasarnya, mereka memiliki jutaan pengikut yang ingin melakukan interaksi dengan para artis. Inilah yang kemudian mendorong jumlah peserta dalam kegiatan live shopping para artis.
Baca juga: Raup Omzet Besar, Live Shopping Raffi Ahmad Pecahkan Rekor dengan Transaksi hingga Rp7 Miliar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.