Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Pastikan Tak Subsidi BBM Jenis Pertamax, Ini Penjelasan Kementerian ESDM

Peningkatan penggunaan BBM Pertamax di kalangan masyarakat bisa dilakukan melalui pembatasan Pertalite.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pemerintah Pastikan Tak Subsidi BBM Jenis Pertamax, Ini Penjelasan Kementerian ESDM
HO
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji. Peningkatan penggunaan BBM Pertamax di kalangan masyarakat bisa dilakukan melalui pembatasan Pertalite. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, tidak ada rencana pemerintah memberi subsidi pada BBM jenis Pertamax.

"Enggak ada," katanya ketika ditemui usai di di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Tutuka mengatakan, peningkatan penggunaan BBM Pertamax di kalangan masyarakat bisa dilakukan melalui pembatasan Pertalite.

Baca juga: Pertamax Mau Disubsidi Pemerintah? Ini Kata Menteri ESDM hingga Pertamina

Namun, saat ini belum ada pembatasan yang dilakukan pemerintah. Jadi, hanya sebatas imbauan untuk menggunakan Pertamax.

"Saat ini masih tidak bisa berikan aturan yang memaksa masyarakat. Imbauan yang bisa kita berikan," ujar Tutuka.

Adapun wacana subsidi pada Pertamax sudah lebih dulu dibantah Menteri ESDM Arifin Tasrif.

BERITA REKOMENDASI

Hal itu disampaikan Arifin usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (28/8/2023).

"Engga ada pembahasan mengenai subsidi pertamax," kata Arifin.

Ia mengaku heran dengan munculnya wacana subsidi pertamax. Pasalnya tidak ada pembahasan sama sekali soal subsidi tersebut.

"Kan gak ada subsidi pertamax. kan udah dibilangin. Pertamax emang disubsidi? enggak kan," ucap Arifin.

"Engga ada wacana itu, yang karang karang siapa," katanya.

Sebelumnya diberitakan BBM RON 92 milik Pertamina yakni Pertamax direncanakan bakal menjadi BBM bersubsidi.

Pemerintah ingin memperluas pengunaan Pertamax karena memiliki kadar emisi yang rendah.

Salah satu alasan dari rencana pemerintah tersebut adalah demi mengurangi polusi udara yang belakangan kian parah. Nantinya penyaluran BBM jenis Pertalite akan dibatasi.

Pertalite sebelumnya adalah jenis BBM Ron 90 bersubsidi yang sekarang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan pembahasan secara internal mengenai hal itu telah dilakukan untuk kemudian dibawa dalam Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin(28/8).

"Sedang dibahas ditunggu saja ya," katanya.

Alasan dipilihnya BBM Pertamax masuk dalam daftar pemberian subsidi kata Dadan lantaran pembuangan emisinya lebih sedikit.

Hal itu juga sebagai langkah dan upaya guna mengurangi polusi udara.

"Kan secara teknis makin tinggi angka oktan BBM, pembakarannya makin bagus. Kalau pembakaran makin bagus, emisi akan semakin sedikit. Jadi kita lagi lihat juga, apakah bisa dilakukan upaya untuk peningkatan angka oktan untuk bahan bakar," tuturnya.

Dalam rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta Presiden Joko Widodo(Jokowi) memang tidak secara gamblang menyebut Pertamax bakal menjadi BBM bersubsidi.

Ia hanya meminta kementerian dan lembaga terkait untuk memfokuskan kinerja pada perbaikan kualitas udara di Jakarta.

"Pak presiden menegaskan untuk semua memfokuskan pada kegiatan penanganan pengendalian polusi udara ini karena ini menyangkut kesehatan," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya usai rapat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas