Managed Hyperscaler Jadi Pilihan untuk Kelola Operasional Infrastruktur Cloud Perusahaan
Peran Hyperscaler Cloud kini semakin penting bagi perusahaan demi bisa menjalankan bisnis secara efisien.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran Hyperscaler Cloud kini semakin penting bagi perusahaan demi bisa menjalankan bisnis secara efisien.
Itu sebabnya, peran para pemain hyperscaler cloud seperti Google Cloud dan AWS Cloud kini semakin signifikan dan kuat.
Dalam mengelola operasional infrastruktur Cloud terutama Hyperscaler yang dijalankan pada Google Cloud dan AWS Cloud, perusahaan kerap menghadapi berbagai tantangan.
Baca juga: EAD Akselerasi Infrastruktur Digital Lewat Eranya Cloud Console
Mengatasi hal ini, solusi solusi Managed Service yang menyediakan ahli pengelolaan infrastruktur Cloud yang berfokus pada kekuatan Google Cloud Platform (GCP) dan Amazon Web Service (AWS) bisa menjadi pilihan alternatifnya.
Managed Hyperscalers dari Lintasarta menawarkan pengelolaan komprehensif dari database, DevOps, Kubernetes, service mesh, API gateway, dan infrastruktur data, memberikan operasional yang mulus dan kinerja yang optimal.
Baca juga: Kinerja Naik, Lintasarta Bagikan Dividen 36,23 Persen dari Laba Bersih
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Lintasarta menyajikan solusi Managed Hyperscaler, yaitu pengelolaan komponen Hyperscaler Cloud secara proaktif dan sesuai dengan SLA yang telah ditetapkan.
Selain itu, Lintasarta Managed Hyperscaler juga dapat membantu dalam mengontrol akses ke lapisan data, mendeteksi akses yang tidak sah, serta mengelola serangan siber.
Cloud Product Manager Lintasarta Cloudeka Salsabil Afif Nasution mengatakan, Lintasarta Managed Hyperscaler juga dilengkapi dengan fitur Automation yang dapat membantu mencapai otomatisasi penyebaran melalui penggunaan alat-alat open source dan Cloud Native.
Untuk menjaga kinerja, biaya, dan keamanan yang optimal dari Cloud, terdapat layanan audit berkala, tinjauan kesehatan, dan cadence call. Solusi ini juga dapat membantu dalam pengelolaan backup dan komponen disaster recovery sesuai dengan arsitektur yang telah diterapkan.
Baca juga: Kelola 3 Infrastruktur Cloud, Jaringan Fiber Optik Lintasarta Kini Menyebar di 200 Kota
Penerapan Managed Hyperscaler di Perbankan
Adopsi teknologi Cloud semakin meningkat, cloud dapat membantu mewujudkan potensi penuh dari upaya transformasi digital yang sampai saat ini dilakukan pada industri perbankan. Di industri perbankan, cloud dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti dapat mengoptimalkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan memberikan customer experience terhadap pelanggan.
Managed Hyperscaler memungkinkan perusahaan perbankan mengelola data dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi bisnis, dan memenuhi tantangan industri perbankan saat ini. Solusi ini juga membantu dalam memastikan ketersediaan dan keamanan data, serta mempercepat komunikasi dan kolaborasi di dalam organisasi.
Namun, kekhawatiran yang muncul adalah kurangnya pengetahuan dan keahlian dalam mengadopsi solusi ini, serta kekurangan sumber daya bersertifikat yang dapat mengelola dan mengoperasikan solusi tersebut.
Afif Nasution mengatakan, Managed Hyperscalers dari Lintasarta menyediakan ahli pengelolaan infrastruktur Cloud, dengan memanfaatkan kekuatan GCP dan AWS. "Managed Hyperscalers menawarkan pengelolaan yang komprehensif dari berbagai aspek seperti database, DevOps, Kubernetes, service mesh, API gateway, dan infrastruktur data, sehingga memberikan kinerja yang optimal dan operasional yang lancar," ujarnya.
Sebagai penyedia Managed Hyperscalers pihaknya dapat membantu perusahaan perbankan dalam mengadopsi solusi ini, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas.
“Untuk mendukung kebutuhan besar industri atas cloud, Lintasarta menghadirkan Lintasarta Cloudeka, solusi berbasis cloud yang dapat mendukung efisiensi operasional bagi industri," ujarnya.
Pada sisi IaaS, Afif menuturkan, Lintasarta Cloudeka memiliki layanan public cloud Deka Flexi dan Deka Prime. Deka Flexi sendiri merupakan layanan cloud bersifat hyperscaler yang dapat diakses melalui satu service atau portal web. Sementara Deka Prime bersifat lebih spesifik dengan teknologi virtualisasi VMware yang mendukung integrasi layanan.