Melihat Proyek Bendungan Bener dari Brantas Abipraya yang Diyakini Tertinggi di Indonesia
Bendungan Bener digadang-gadang menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan struktur bendungan setinggi 169 meter, berkapasitas tampung 90,39 juta
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bendungan Bener merupakan sebuah proyek bendungan urungan batu membrane beton yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Bendungan Bener digadang-gadang menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan struktur bendungan setinggi 169 meter, berkapasitas tampung 90,39 juta meter kubik air dan luas genangan mencapai 181,68 hektar.
“Bendungan Bener adalah salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang telah ditetapkan melalui Perpres No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Pembangunannya juga ditargetkan tuntas tahun 2024,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.
Baca juga: SPAM Mebidang Karya Brantas Abipraya Diresmikan, Siap Layani Air Minum 440 Ribu Jiwa di Sumut
Toha menambahkan, Bendungan Bener ini diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas 15.519 hektar, serta mengurangi debit banjir sebesar 210 m3/detik. Selain itu bendungan ini juga memiliki fungsi diantaranya sebagai penyedia air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri.
Tak hanya itu, bendungan ini juga akan difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), karena dapat menyuplai energi listrik sebesar 10 megawatt.
Baca juga: Melalui Transformasi AKHLAK, Brantas Abipraya Dorong Capaian Positif
Ia juga menyebut, Bendungan Bener ini berpotensi menjadi destinasi wisata alam daerah Purworejo, Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan posisi bendungan yang diapit dua bukit. Di sisi lain, areal sekitar Bendungan Bener juga nantinya dapat dijadikan wisata air dan dapat mengembangkan sektor perikanan.
“Brantas Abipraya optimistis tuntaskan bendungan ini tepat waktu, agar manfaatnya dapat dirasakan segera oleh masyarakat sekitar. Tentunya kami selesaikan dengan mengutamakan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan,” tutupnya. (*)