Harga CPO Meningkat, Pergerakan Saham Sawit Sumbermas Sarana Ditargetkan Menguat
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 500 miliar-Rp 600 miliar.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah penurunan harga CPO pada semester I-2023 yang dipengaruhi oleh faktor cuaca atau El Nino, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masih bisa melanjutkan tren positif kinerja dan pencapaiannya.
Hal ini bisa dilihat dari penjualan perseroan yang tercatat senilai Rp2,86 triliun.
Secara rinci penjualan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) di paruh pertama ini di dapat dari pihak berelasi antara lain penjualan minyak kelapa sawit senilai Rp2,58 triliun, lalu penjualan tandan buah segar tercatat Rp30,53 miliar dan penjualan inti sawit sebesar Rp111,57 miliar.
Sedangkan untuk penjualan kepada pihak ketiga tercatat minyak inti sawit terjual Rp133,06 miliar.
Baca juga: IHSG Menguat Sepekan di Saat Rupiah Terdepresiasi 7 Pekan Terakhir
Yang menarik dari SSMS adalah perseroan mengantongi arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi yang sangat signifikan pertumbuhan.
SSMS membukukan penerimaan kas dari pelanggan hingga Rp3,31 triliun atau naik 14,02 persen dari periode semester I-2022 yang hanya Rp2,90 triliun.
Lalu perseroan juga mampu mengontrol pembayaran kas kepada pemasok yang turun menjadi Rp1,44 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun.
Dengan torehan itu maka kas yang dihasilkan oleh Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) untuk periode semester I-2023 senilai Rp1,40 triliun atau naik 45,76 persen dibandingkan pada periode sama tahun 2022 yang senilai Rp960,62 miliar.
Sebagai gambaran, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 500 miliar-Rp 600 miliar di tahun 2023.
Capex tersebut dianggarkan untuk infrastruktur, perkebunan, dan ekspansi lahan.
Seperti telah diwartakan sebelumnya, Bahwa Hartono Jap CFO SSMS mengatakan dari sisi operasional, SSMS membidik pertumbuhan produksi CPO sekitar 20 persen untuk tahun 2023. Guna mencapai target tersebut, SSMS akan lebih memaksimalkan pemupukan dan juga peningkatan riset untuk potensial pembuahan.
Dengan begitu SSMS juga sedari awal tahun ini sudah mematok pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 15 hingga 20 persen dengan kontribusi untuk semester kedua yang lebih dominan.
Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mematok target terdekat saham SSMS untuk saat ini adalah di resistance 1280-1300.
“Salah satu katalis utama untuk SSMS karena kecenderungan peningkatan harga CPO dalam satu bulan terakhir,” ucapnya dalam keterangan, Jumat (1/9/2023).
Hal ini salah satunya dipicu oleh ekspektasi penurunan produksi CPO di tengah kondisi cuaca ekstrim El Nino saat ini.
“Di sisi lain, ekonomi Indonesia sebagai salah satu konsumen tersebut CPO dan produk olahan CPO masih baik, sehingga menjaga tingginya demand dari Indonesia,” tutup Valdy.