Bos PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur SPKLU Kendaraan Listrik Jelang KTT ASEAN
PLN telah menyiapkan 79 Electric Vehicle (EV) charging, yaitu 74 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 5 Stasiun Pengisian Listrik Umum
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memastikan kesiapan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik yang lengkap mendukung kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) yang berlangsung di Jakarta pada 5-7 September 2023.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, Perseroan telah menyiapkan 79 Electric Vehicle (EV) charging.
Yaitu 74 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 5 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Baca juga: Pesawat Tempur, Kapal Perang dan 18 Ribuan Personel TNI-Polri Bakal Jaga Keamanan KTT ASEAN
Menurut Darmawan, infrastruktur ini disiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan 560 unit mobil listrik dan 240 unit motor listrik yang dipakai selama gelaran KTT ASEAN ini.
"Karena simbol KTT ASEAN berbasis kendaraan listrik, jadi kita siapkan SPKLU. Kita juga lakukan gladikotor dengan Paspampres, karena nanti para tamu negara menggunakan mobil listrik, sehingga sudah dilakukan simulasi," ungkap Darmawan saat ditemui di Kawasan Istora Senayan belum lama ini.
Ia melanjutkan, PLN juga memasok listrik tanpa kedip dan mengerahkan ratusan personel untuk memastikan gelaran KTT ASEAN berjalan lancar.
Darmawan menjelaskan, gelaran KTT ke-43 ASEAN ini akan menjadi wajah Indonesia di mata kawasan dan juga dunia.
"Minggu depan, KTT ASEAN akan dilaksanakan. Ini adalah tugas kita, menjaga keamanan dan ketahanan kelistrikan KTT ASEAN. Untuk itu, kami pastikan seluruh personel kami siap untuk menyukseskan KTT ini," ucap Darmawan.
Dirinya menjelaskan, berbekal pengalaman di berbagai ajang, mulai dari G20, Perayaan Natal dan Tahun Baru, Idul Fitri, hingga KTT ASEAN di Labuan Bajo membuat kapasitas tim PLN semakin mumpuni.
"Biasanya untuk event seperti ini persiapannya berbulan-bulan, namun dengan pengalaman yang kami miliki, persiapan di KTT ASEAN ini hanya kurang dari satu bulan," papar Darmawan.
"Kami memberlakukan masa siaga kelistrikan sejak 25 Agustus hingga 7 September 2023 dengan memastikan sistem pembangkitan, transmisi dan distribusi, hingga seluruh personel siap untuk menyukseskan KTT ini," terangnya.
Untuk pembangkitan yang memasok sistem Jakarta saat ini Hari Operasional Pembangkit (HOP) di atas 15 hari.
Sebanyak 13 Gardu Induk yang menjadi tulang punggung jaringan transmisi dalam posisi yang prima dan tanpa gangguan.
PLN menyiapkan 4 lapisan skema pasokan untuk 6 lokasi venue utama dan 2 Bandar Udara, serta 2 lapisan untuk 19 hotel lokasi menginap para delegasi KTT ASEAN.
PLN juga menyiapkan alat pendukung berupa 11 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 7.940 kVA dan 9 Uninteruptible Power Supply (UPS) dengan total kapasitas 2.980 kVA, serta membangun KTT ASEAN Electricity Control Center sebagai pusat komando kelistrikan.
"Kami mengerahkan 955 personel yang siap untuk melakukan pengamanan kelistrikan, bergerak cepat untuk memenuhi pelayanan pelanggan serta menjaga SPKLU selama 24 jam," pungkas Darmawan.