Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Presiden Turki Erdogan Beri Sinyal Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina akan Kembali Dilanjutkan

Putin mengatakan pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan kemungkinan menghidupkan kembali perjanjian gandum.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Presiden Turki Erdogan Beri Sinyal Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina akan Kembali Dilanjutkan
Bloomberg
Rusia menyalahkan pemerintah Barat karena memicu krisis ketahanan pangan global setelah keluarnya Moskow dari perjanjian gandum di Laut Hitam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRİBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam yang sempat terhenti akan kembali dilanjutkan.

Pernyataan tersebut muncul usai Erdogan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (4/9/2023).

“Kami yakin bahwa kami akan mencapai solusi yang memenuhi harapan dalam waktu singkat,” kata Erdogan saat konferensi pers di Sochi, kota resor di Laut Hitam.

Baca juga: Ukraina Tutup Kemungkinan Perjanjian Gandum Laut Hitam

“Ukraina perlu secara khusus memperlunak pendekatannya agar langkah-langkah bersama dengan Rusia dapat diambil,” sambungnya.

Sementara itu, Putin mengatakan pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan kemungkinan menghidupkan kembali perjanjian gandum dengan syarat produk pertanian Rusia “diimplementasikan sepenuhnya” dalam perjanjian baru tersebut.

Pemimpin Rusia itu juga menyalahkan pemerintah Barat karena memicu krisis ketahanan pangan global setelah keluarnya Moskow dari perjanjian gandum di Laut Hitam.

Berita Rekomendasi

“Tidak ada kekurangan pangan secara fisik,” kata Putin seraya menambahkan bahwa harga pangan tidak naik setelah Moskow membatalkan perjanjian tersebut.

Di bawah Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, lebih dari 1.000 kapal yang membawa hampir 33 juta metrik ton gandum, kedelai, jagung, dan tepung bunga matahari Ukraina berangkat dari tiga pelabuhan di Laut Hitam menuju seluruh dunia.

Perjanjian tersebut juga memfasilitasi pengangkutan 725.167 ton gandum dengan kapal Program Pangan Dunia ke beberapa negara yang paling rawan pangan di dunia, termasuk Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan dan Yaman.

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas