Hadir di Indonesia Sustainabilty Forum, Arsjad Rasjid Singgung soal Polusi di Jakarta
Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyinggung soal polusi di Jakarta yang belakangan ini ramai dibicarakan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
![Hadir di Indonesia Sustainabilty Forum, Arsjad Rasjid Singgung soal Polusi di Jakarta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-asean-business-advisory-council-asean-bacabac-arsjad-rasjid-d.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyinggung soal polusi di Jakarta yang belakangan ini ramai dibicarakan.
Ia mengatakan, masalah perubahan iklim yang dulu terasa jauh, sekarang dirasakan sehari-hari.
Setelah itu, Arsjad baru menyinggung soal Jakarta yang kini dinobatkan sebagai kota dengan polusi tertinggi di dunia.
Baca juga: Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar karena Dinilai Berpengetahuan Luas dan Gesit
"Saat ini kita berada di persimpangan jalan. Kita harus membuat pilihan antara kemajuan kecil dan kemajuan yang berprinsip, juga antara pertumbuhan kecil dan pertumbuhan berkelanjutan. Ini bukan sekadar keputusan ekonomi. Ini masalah moral," katanya dalam acara Indonesia Sustainabilty Forum 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Arsjad kemudian mengatakan para pemimpin bisnis kerap dihadapkan dengan tantangan, di mana ada peluang juga di dalamnya.
Dalam hal ini, menurut dia, Indonesia memiliki banyak peluang karena kepunyaan sumber daya energi terbarukan yang melimpah.
"Kita punya potensi 440 GW tenaga surya, angin, dan tenaga air," ujar Arsjad.
Baca juga: VIDEO Cerita Arsjad Rasjid Kaget Saat Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
"Kita juga produsen nikel, timah, dan tembaga, yang mana merupakan mineral penting untuk memproduksi baterai dan bahan untuk teknologi energi bersih lainnya," lanjutnya.
Selain sumber daya alam, kata Arsjad, Indonesia juga memilki populasi yang dipenuhi oleh anak muda.
"Artinya, kita mempunyai tenaga kerja besar yang dapat dilatih dalam ekonomi hijau," kata Arsjad.
"Ini bukan hanya tentang kepemilikan sumber daya. Kita sedang membicarakan potensi kepemimpinan global dalam industri hijau," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.