Kawasan Perumahan Berkonsep TOD Diminati Kalangan Milenial
Kawasan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) masih menjadi daya tarik bagi konsumen muda untuk membelinya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kawasan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) masih menjadi daya tarik bagi konsumen muda untuk membelinya.
Hal ini dibuktikan proyek properti Giantara Serpong City yang dikembangkan Giantara Group yang langsung sold out tahap pertama pembangunan cluster Nerin.
Marketing Director Giantara Group Zico Machriebie mengatakan, sebanyak 120 unit pada klaster Nerin tahap I terjual habis diburu pembeli milenial.
Baca juga: Emiten Properti JRPT Pasarkan Hunian dengan Akses Moda Transportasi Umum Terintegrasi
"Mayoritas atau 90 persen pembeli mengganakan KPR sedangkan rentang umur 26-40 tahun," kata Zico kepada wartawan, Sabtu (10/9/2023).
Menariknya sebagian besar pembeli adalah end user atau pengguna.
Saat ini pihaknya tengah menawarkan klaster Nerin tahap 2 yang sudah terjual sekitar 50 persen.
Zico mengatakan, selain TOD dengan memanfaatkan Stasiun Cicayur sebagai simpul transportasi karena lokasinya berada di tengah-tengah proyek.
Baca juga: Permintaan Tinggi, Pengembang Properti Perluas Pembangunan Hunian di Wilayah Tenjo
"Kami juga akan merenovasi Stasiun Cicayur sebagai simpul mobilitas warga kawasan agar lebih representatif, nyaman, aman, dan fungsional bagi warga penghuninya," katanya.
Zico menambahkan, saat ini pihaknya akan segera membangun unit yang sudah dibeli konsumen.
“Saat ini kami sudah melakukan pematangan lahan, dan dalam beberapa hari ke depan kita akan segera membangun Tahap I Cluster Nerin dan akan membuat underpass yang akan menyatukan kawasan," kata Zico Macriebie.
Untuk menunjang aktivitas penjualan, Giantara Group telah meresmikan kantor marketing gallery yang representatif.
Chief Executive Officer Giantara Serpong City, Cindy Giantara mengatakan, untuk mengembangkan perumahaan yang mengusung konsep rumah yang diusung bergaya modern contemporer ini, dengan interior terbuka yang tak banyak sekat dan juga memiliki jendela berukuran besar sehingga sirkulasi udara dan cahaya lebih maksimal masuk ke dalam rumah.
“Ini akan membuat rumah lebih efisien energi karena tidak harus bergantung pada alat elektronik saat siang hari dan juga akan menghasilkan sirkulasi udara yang maksimal dan kami telah membangun show unit yangh bertujuan untuk memudahkan konsumen merasakan aura unit rumah yang kita pasarkan,” jelas Cindy Giantara.
Baca juga: Generasi Muda Dominasi Pencarian Properti, Festival Properti Pertama di Indonesia Digelar di Kokas
GSC juga dikembangkan dengan konsep Pedestrian Oriented Development (POD) yang akan menjadi akses pejalan kaki dengan adanya pedestrian berukuran besar yang terkoneksi ke setiap cluster dan fasilitas, sehingga menjadi kawasan yang ramah untuk pejalan kaki.
Memanfaatkan lokasinya yang dekat dengan Kota Mandiri BSD City, GSC dikembangkan sebagai kawasan terbuka dengan rencana pengintegrasian akses dan konektivitas melalui shuttle bus dan pengumpan lainnya.
Ini sesuai usulan Ketua DTKJ Haris Muhammad yang juga bertindak sebagai konsultan, bahwa untuk menciptakan kawasan dengan aksesibilitas tinggi, penggunaan transportasi publik adalah keharusan.
"Giantara Group memang terbuka dan bersedia secara bersama-sama bersama stakeholder lainnya untuk merealisasikan konsep 15 minutes walking city," kata Haris.