Kemenparekraf Belum Hitung Kerugian Akibat Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo
Kemenparekraf belum menghitung kerugian kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo, Jawa Timur, akibat ulah pengunjung yang menyalakan flare
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno belum menghitung kerugian kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo, Jawa Timur, akibat ulah pengunjung yang menyalakan flare saat kegiatan foto prewedding.
Sandiaga mengatakan, fokusnya saat ini adalah penanganan kebakaran yang hingga kini belum padam.
"Belum ada hitung-hitungan kerugian, tapi kita bekerjasama dengan taman nasional karena kami prihatin sekali. Kita fokus dulu pada penanganan," katanya ketika ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Sekarang, ia mengatakan upayanya adalah memadamkan api dan merestorasi Bukit Teletubbies.
"Kami sedang mensosialisasikan kepada seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengutamakan keselamatan," kata Sandiaga.
Ia pun mendorong pihak pengelola kawasan pariwisata manapun untuk memperoleh sertifikat keamanan, kebersihan, dan keberlanjutan lingkungan.
"Sekarang ini masih konsepnya dengan sukarela atau kesadaran, tapi jika ini tidak dipatuhi dan berakibat sangat buruk, bukan mustahil kita terapkan lebih tegas sanksi (seperti) pidana," ujar Sandiaga.
Sebagai informasi, kebakaran di savana Gunung Bromo akibat flare prewedding yang terjadi sejak Rabu (6/9/2023) lalu, kini meluas hingga ke wilayah Bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan kawasan Nongjajar, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Senin (11/9/2023).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengungkapkan kebakaran semakin meluas lantaran embusan angin.
"Sehingga api cepat menyebar ke titik satu ke titik yang lain," kata Sadono dikutip Kompas.com.
Meski demikian, titik api yang ada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, berhasil diredam. Saat ini, hanya tersisa bekas bara api di sejumlah titik di Kecamatan Sukapura.
Baca juga: Awal Mula Kebakaran di Bromo akibat Flare Prewedding hingga Kini Meluas, Muncul Tornado Api
Untuk meredam api di wilayah Kecamatan Sukapura, BPBD Kabupaten Probolinggo menerjunkan satu truk tangki air dengan kapasitas 6.000 liter.
"Di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, sudah dalam fase pendinginan," ujar Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Syarif, Senin, kepada TribunJatim.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.