Transaksi Layanan Perbankan Elektronik Naik, BCA Syariah Catat 6 Juta Transaksi Didominasi M-Banking
Salah satu yang menjadi perhatian perbankan dalam transformasi digital adalah faktor keamanan dalam bertransaksi.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transaksi layanan perbankan elektronik hingga saat ini terus mengalami peningkatan.
Tercatat, jumlah transaksi di BCA Syariah selama semester 2023 mencapai 6 juta transaksi, di mana 63 persennya merupakan transaksi nasabah dilakukan melalui mobile banking.
"Layanan perbankan elektronik saat ini menjadi kebutuhan mutlak bagi nasabah,” kata Direktur Teknologi Informasi BCA Syariah Lukman Hadiwijaya dikutip dari Kontan, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Hendrawan Supratikno: Penting bagi OJK untuk Mematangkan Peraturan Perbankan Syariah
Melihat kondisi tersebut, BCA Syariah secara berkelanjutan melakukan modernisasi layanan digital dengan mengembangkan berbagai fitur yang makin mudah diakses oleh nasabah, salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan PT Indonesia Digital Identity (VIDA).
“BCA Syariah menyadari salah satu yang menjadi perhatian dalam transformasi digital adalah faktor keamanan dalam bertransaksi,” tambah Lukman.
Salah satu fitur BCA Syariah yang dikembangkan yakni pembukaan rekening online melalui BCA Syariah Mobile. Lewat platform tersebut, kebutuhan nasabah yang ingin membuka rekening dapat dilakukan dari mana saja, tanpa harus datang ke kantor-kantor cabang.
“Dengan pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan, kami berharap dapat mempermudah masyarakat untuk menjangkau produk BCA Syariah melalaui kanal perbankan elektronik. Hal ini juga menjadi komitmen BCA Syariah untuk mendukung pertumbuhan inklusi keuangan syariah di Tanah Air,” kata Lukman.
Managing Director VIDA Adrian Anwar mengatakan, perkembangan teknologi digital di sektor keuangan saat ini terus berkembang dan makin memudahkan pelaku industri keuangan menjangkau nasabah-nasabah baru secara mudah, cepat, dan akurat.
"VIDA hadir sebagai perusahaan penyedia layanan identitas digital berbasis sertifikat elektronik dengan memberikan metode layanan identitas digital yang nyaman bagi pelanggan bisnis dan individu," katanya.
VIDA memastikan data nasabah di industri keuangan terlindungi dengan baik sehingga nasabah lebih percaya diri dalam menjalankan aktivitas layanan keuangan melalui platform digital.
Sebagai penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, VIDA menyediakan sertifikat elektronik dan tanda tangan digital yang aman dan terpercaya kepada individu maupun lembaga untuk dapat berinteraksi di ekosistem digital Indonesia secara aman dan terpercaya.
“VIDA telah melakukan lebih dari 1,8 juta proses verifikasi biometrik dan liveness detection, dengan proses sampai dengan 10 transaksi per detik. Produk kami telah digunakan oleh puluhan perusahaan teknologi digital dari berbagai industri seperti layanan finansial, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan bidang kesehatan,” tutup Adrian. (Selvi Mayasari/Kontan)