Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Uni Eropa Lakukan Investigasi Imbas Melonjaknya Impor Mobil Listrik China

Pasar global kini dibanjiri mobil listrik yang lebih murah dan harganya dibuat tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Uni Eropa Lakukan Investigasi Imbas Melonjaknya Impor Mobil Listrik China
Flick
Bendera Uni Eropa. Pasar global kini dibanjiri mobil listrik yang lebih murah dan harganya dibuat tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Uni Eropa berencana melakukan penyelidikan terkait melonjaknya impor mobil listrik buatan China yang memicu kekhawatiran akan masa depan produsen mobil di Eropa.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Eropa terbuka untuk kompetisi, tetapi “tidak untuk perlombaan menuju titik terbawah”.

“Pasar global kini dibanjiri mobil listrik yang lebih murah dan harganya dibuat tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar,” kata von der Leyen ketika berbicara di hadapan Parlemen Eropa pada Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Stellantis Kembangkan Baterai Mobil Listrik Berbobot Ringan

“Jadi saya dapat mengumumkan bahwa komisi tersebut akan melakukan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik yang berasal dari China,” sambungnya.

Investigasi Komisi Eropa nantinya akan mengarah pada penerapan tarif terhadap impor kendaraan listrik China dan pengumuman von der Leyen tersebut langsung mengguncang saham perusahaan kendaraan listrik terbesar China yang terdaftar di Hong Kong. Saham BYD yang didukung oleh Warren Buffett, ditutup turun 2,8 persen, saham Xpeng ditutup turun 2,5 persen, sementara saham Nio tergelincir 0,9 persen.

Uni Eropa sendiri mengenakan bea masuk sebesar 10 persen pada mobil yang diimpor dari China, lebih rendah jika dibandingkan dengan bea masuk sebesar 27,5 persen untuk Amerika Serikat. Di saat itu pula pabrikan China mulai mengambil keuntungan dengan mendapatkan pijakan yang signifikan di pasar Eropa.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyambut baik penyelidikan yang dilakukan Komisi Eropa.

“Ini tentang persaingan tidak sehat, ini bukan tentang menjauhkan mobil murah yang efisien dari pasar Eropa,” katanya.

Baru-baru ini, eksekutif senior di industri otomotif Jerman dan Perancis juga menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh kendaraan listrik buatan China, yang kira-kira 30 persen lebih murah dibandingkan kendaraan sejenis di Uni Eropa atau Amerika Serikat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas