Tekan Emisi Karbon, Krakatau Daya Listrik Kembangkan Bisnis Energi Baru Terbarukan
Ditargetkan proyek PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dikerjakan mencapai 3 MWp pada 2023.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak usaha Chandra Asri Group mengembangkan usaha pembangunan pembangkit panel surya dengan empat mekanisme yang berbeda sebagai salah satu upaya menyediakan solusi energi baru terbarukan (EBT).
Perusahaan telah berhasil memasang panel surya di berbagai proyek, termasuk industri dan ritel, dengan total kapasitas listrik energi baru terbarukan mencapai 958 kWp dan ditargetkan proyek PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang akan dikerjakan mencapai 3 MWp di tahun 2023.
Direktur Utama Krakatau Daya Listrik, Nandang Hariana mengatakan, keberhasilan pembangunan panel surya ini, baik untuk pelanggan maupun di wilayah usaha sendiri, dapat menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen per tahun, serta mengurangi emisi karbon mencapai 561 ton CO2 per tahun.
Baca juga: PLTS Cirata Beroperasi Oktober 2023, Bakal Beri Dampak Pada Keuangan PLN Nusantara Power
"Kami telah menyediakan solusi energi listrik yang baru terbarukan untuk industri maupun retail seperti perumahan sekaligus mendukung Pemerintah dalam mendorong penggunaan energi baru terbarukan," kata Nandang dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, di internal perusahaan telah berhasil memasang panel surya di beberapa lokasi penting, seperti gedung Main Transfer Station 150 kV, area parkir, serta area workshop TMS, dengan total kapasitas mencapai lebih dari 400 kWp.
Di eksternal, perusahaan telah berkontribusi melalui Rooftop Photovoltaic (PV) di Gedung Teknologi PT Krakatau Steel dan Gudang Coil PT Krakatau Pipe Industries.
Lebih lanjut Ia mengatakan, perusahaan juga berencana untuk memulai proyek Floating PV di Waduk Krenceng PT Krakatau Tirta Industri yang akan dimulai konstruksi pembangunan Tahap 1 pada tahun 2024 dengan kapasitas 9,6 MWp dan berlanjut ke Tahap berikutnya hingga total mencapai 32 MWp.
“Sumber energi terbarukan ini nantinya akan menjadi pilihan utama untuk industri pembangkit karena sifatnya yang berkelanjutan. Energi terbarukan mengandalkan sumber daya alam yang tidak terbatas, seperti sinar matahari untuk PLTS," papar Nandang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.