Badan Kredit Ekspor Jerman, Austria dan Swiss Pacu Perdagangan ke Indonesia
Euler Hermes bekerja sama dengan Badan Ekspor Austria, OeKB dan SERV (Swiss) mengadakan Konferensi Pembiayaan Ekspor Bersama di Jakarta.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi daya tarik yang luar biasa bagi eksportir Jerman, Austria dan Swiss. Pengusaha-pengusaha Eropa yang memiliki teknologi mumpuni berupaya menggarap pasar ekspor ke Indonesia untuk membantu proses pengolahan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Namun sayangnya potensi negara terbesar di ASEAN ini masih dipandang sebelah mata oleh banyak ekspotir.
Karena itu, Badan Kredit Ekspor (ECA) Jerman, Euler Hermes bekerja sama dengan Badan Ekspor Austria, OeKB dan SERV (Swiss) mengadakan Konferensi Pembiayaan Ekspor Bersama di Jakarta, Selasa (19/9/2023) di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Konferensi tersebut diikuti 200 peserta guna menggabungkan kekuatan untuk memacu arus perdagangan antarnegara.
Dalam konferensi ini, perusahaan, bank, dan lembaga Pemerintah Indonesia mendapatkan kesempatan mengenal langsung instrumen promosi ekspor dan pertemuan tatap muka dapat memfasilitasi penjajakan peluang terhadap sebagian besar opsi pembiayaan yang disediakan oleh ketiga ECA untuk proyek-proyek di Indonesia yang masih belum dimanfaatkan.
Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Jerman (AHK Indonesia/EKONID) Jan Roennfeld mengatakan, tujuan acara ini untuk meningkatkan bisnis antara Indonesia dan perusahaan-perusahaan dari ketiga negara tersebut.
"Sebagaimana pengusaha saat ini beroperasi dalam situasi yang semakin beresiko dari segi ekonomi maupun dari regi geopolitik, semakin penting dan adanya lembaga ECA's yang dapat mengamankan aliran dana demi kelangsungan usaha,” katanya.
Baca juga: Kemenkeu Lepas 25 Produk UMKM Jawa Timur Ekspor ke Lima Benua
Untuk mengikuti kebijakan ekonomi pemerintahnya, lembaga kredit ekspor memastikan aliran pembayaran yang aman dengan mengasuransikan eksportir terhadap kerugian kredit macet yang disebabkan oleh faktor ekonomi atau politik dan dalam banyak kasus, memungkinkan pembiayaan penjualan yang diperlukan untuk suatu transaksi.
"Produk ECA yang ditawarkan mencakup seluruh rantai nilai transaksi ekspor - mulai dari produksi dan pengiriman hingga pembayaran cicilan akhir," katanya.
Baca juga: Menteri Bahlil Dukung Pendirian Pabrik Baru KT&G di Jawa Timur untuk Pusat Ekspor
Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl mengatakan, ketiga ECA ini memutuskan untuk bersama-sama mengadakan konferensi ini di Indonesia.
"Indonesia adalah sebuah kekuatan ekonomi global dan memiliki peran yang semakin penting di kancah politik global," katanya.