CEO Alibaba Ungkap Rencana Bangun Bisnis Senilai 2 Miliar Dolar di Turki
Alibaba telah mengguyurkan dana senilai 1,4 miliar dolar AS melalui Trendyol, salah satu platform e-commerce paling terkenal di Turki.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Alibaba Group Holding Ltd. mengumumkan rencana untuk membangun bisnis data center dan logistis di Ankara serta pusat operasi ekspor di bandara Istanbul senilai 2 miliar dolar AS.
Hal tersebut diungkap usai Presiden Alibaba Michael Evans menggelar pertemuan empat mata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul pada akhir pekan kemarin, dikutip dari Reuters.
Meski tak disebutkan secara spesifik kapan investasi itu akan dilakukan, namun untuk mempercepat realisasi investasi Alibaba telah mengguyurkan dana senilai 1,4 miliar dolar AS melalui Trendyol, salah satu platform e-commerce paling terkenal di Turki.
Baca juga: Profil Daniel Zhang, Penerus Jack Ma yang Kini Mundur dari Kursi CEO Alibaba
Rencananya bisnis baru yang didirikan Alibaba akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Sementara untuk mempertahankan cara pikir startup, Alibaba akan melakukan rekrutmen besar – besaran pada generasi muda Turki .
“Alibaba menjanjikan peluang promosi yang lebih besar kepada karyawan mudah, terutama yang lahir setelah 1985. Karena pegawai muda dapat mendongkrak pertumbuhan tim manajemen bisnis inti di Alibaba Group dalam 4 tahun ke depan,” ujar CEO baru Alibaba Group, Eddie Wu.
Dipilihnya Turki sebagai target investasi Alibaba bukan tanpa sebab, WU menilai Turki sebagai salah satu negara yang memiliki fundamental ekonomi yang kuat serta memiliki potensi menjadi salah satu negara e-ekspor terkemuka.
Hal ini dibuktikan dari tingginya lonjakan aktivitas perdagangan daring.
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Turki, total volume perdagangan e-commerce negaranya dalam setahun terakhir telah naik 109 persen menjadi lebih dari 800 miliar lira.
Alasan ini yang kemudian membuat Alibaba kepincut untuk menginvestasikan 2 miliar dolar AS sebagai bentuk ekspansi internasional.