Indonesia Serap Dana dari Surat Utang Negara Rp15,8 Triliun
Menurutnya, investor masih bersikap wait and see atas keputusan kebijakan tingkat suku bunga The Fed pada FOMC meeting minggu ini.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Deni Ridwan menyampaikan hasil lelang obligasi atau surat utang negara (SUN) pada Selasa (19/9/2023) yang masuk sebesar Rp28,79 triliun.
Menurutnya, investor masih bersikap wait and see atas keputusan kebijakan tingkat suku bunga The Fed pada FOMC meeting minggu ini.
“Lelang SUN hari ini berhasil menarik total incoming bids sebesar Rp28,79 triliun lebih tinggi dari total incoming bids sebesar Rp20,02 triliun pada lelang SUN sebelumnya,” kata Deni dihubungi Tribun Network, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Lakukan Pembelian Kembali Surat Utang Rp7,43 Triliun, Manajemen PGN Pastikan Tak Ganggu Likuiditas
Rilis data ekonomi Tiongkok yang cukup positif dan indikasi kenaikan suku bunga ECB (Bank Sentral Eropa) yang telah mencapai atau mendekati akhir menjadi sentimen positif pada lelang SUN hari ini.
Sejalan dengan kenaikan total incoming bids, jumlah penawaran yang masuk dari investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat menjadi Rp2,08 triliun dari Rp1,69 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
“Mayoritas minat investor asing tersebut berada pada SUN bertenor menengah panjang yaitu 5 dan 11 tahun dengan jumlah penawaran yang masuk untuk kedua tenor tersebut adalah sebesar Rp1,49 triliun atau 72,77 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp0,59 triliun atau 3,8 persen dari total awarded bids,” papar Deni.
Demikian halnya dengan minat keseluruhan investor masih dominan pada seri SUN bertenor menengah panjang.
Terutama seri SUN tenor 5 dan 11 tahun dengan jumlah penawaran yang masuk untuk kedua seri tersebut mencapai Rp15,9 triliun atau 55,22 persen dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp9,65 triliun atau 61,0 persen dari total awarded bids.
Deni menjelaskan Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 3 sampai dengan 4 bps apabila dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan volatilitas pasar keuangan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Kemenkop UKM Susun Instrumen Pembiayaan Surat Utang Kolektif untuk Usaha Kecil Menengah
Pemerintah memutuskan untuk memenangkan sebesar Rp15,8 triliun pada lelang SUN hari ini, dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini.
“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2023,” pungkasnya.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan lelang Surat Utang Negara dalam mata uang Rupiah.
Lelang ini dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.