Permintaan Melemah, Qualcomm PHK Pekerja di China
Qualcomm melakukan pemutusan hubungan kerja atas sejumlah karyawan yang berada di Shanghai, China.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Produsen chip semikonduktor asal Amerika Serikat, Qualcomm mengambil langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK atas sejumlah karyawan yang berada di Shanghai, China.
Menurut laporan China Business News, pemangkasan karyawan tersebut dilakukan menyusul lemahnya permintaan terhadap barang elektronik yang menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan sebesar 23 persen menjadi 8,45 miliar dolar AS.
Sejumlah pihak juga mengaitkan PHK ini dengan memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan China dalam beberapa waktu terakhir.
Seorang karyawan yang tidak bersedia disebutkan namanya menyatakan PHK telah dimulai, tetapi skalanya masih terbatas.
Langkah ini tampaknya menjadi bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan yang lebih luas, seperti yang terungkap dalam pengajuan bursa pada bulan lalu, di mana Qualcomm berencana untuk fokus pada “peluang pertumbuhan dan diversifikasi utama”, meskipun ada hambatan ekonomi makro dan fluktuasi permintaan.
Perusahaan juga memperkirakan sebagian besar perubahan ini akan terwujud pada kuartal IV (Oktober-Desember) 2023.
Terlepas dari itu, operasi Qualcomm di China patut mendapat perhatian khusus, mengingat perusahaan memainkan peran penting dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi seluler di negara tersebut.
Baca juga: Apple Alihkan Pembelian Chip untuk iPhone ke Qualcomm Gara-gara Pembatasan China
Selain itu, Qualcomm juga merupakan pemasok utama Apple, dan peluncuran merek iPhone 15 di China dapat memberikan sedikit penyeimbang terhadap beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.