Salip Kartu Kredit, Transaksi dengan Dompet Digital Paling Digemari Gen Z Indonesia
Dua dari 3 masyarakat Indonesia bersiap-siap meninggalkan uang tunai dalam aktivitas transaksi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Studi terbaru Visa menyatakan, satu dari tiga konsumen Indonesia pernah menggunakan contactless card, terutama milenial dan Gen X, serta segmen affluent.
Minat untuk menggunakan kartu contactless dari non pengguna sendiri cukup besar, yaitu 84 persen.
Survei bertajuk Consumer Payment Attitudes Study 2022 itu menemukan 2 dari 3 (67 persen) masyarakat Indonesia bersiap-siap meninggalkan uang tunai dalam aktivitas transaksi.
Mereka telah mencoba menggunakan pembayaran non-tunai, Gen Z (78 persen), Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen) menjadi yang terdepan.
Mereka yang sudah mencoba go cashless rata-rata berhasil melakukannya beberapa hari. Sementara yang belum mencoba, kebanyakan percaya diri mereka bisa bertahan selama 24 jam hingga tiga hari ke depan tanpa uang tunai.
Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, dilihat dari hasil studi Visa, metode pembayaran digital yang paling banyak digunakan oleh Gen Z di Indonesia adalah dompet digital atau e-wallet (89 persen), disusul dengan kartu debit/kredit (76 persen) dan QR code (67 persen).
"Studi Visa menemukan bahwa secara total segmen, tingkat penggunaan uang tunai menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022. In-app payment melesat dari 45 persen pada 2021 menjadi 80 persen pada 2022, disusul QR payment yang naik dari 50 persen pada 2021 menjadi 62 persen tahun 2022," kata Riko.
Dikatakannya, pembayaran dengan kartu contactless telah menjadi metode pembayaran yang umum di banyak negara di seluruh dunia.
Baca juga: Cara Buat Akun PayPal Tanpa Kartu Kredit, Cukup Verifikasi Email dan Nomor HP
"Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran kartu contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa, seperti contoh tetangga terdekat di Singapura dan Australia," katanya.
Teknologi contactless card Visa sebenarnya sudah lama tersedia di Indonesia.
Vira Brabo, Content Creator dan Lifestyle Influencer mengatakan, jaman sekarang ketika keluar rumah inginnya bawa barang sedikit saja, apalagi untuk perempuan kan lebih senang pakai tas yang berukuran kecil, jadi lebih efisien untuk pakai pembayaran contactless.
"Selain itu, kalau menggunakan cash aku pribadi cenderung lebih konsumtif karena liat uang dalam bentuk fisik, rasanya jadi ingin spend terus. Ketika cashless, aku malah lebih hemat dalam spending aku,” katanya.
Baca juga: PPATK: Transaksi Judi Online Melalui Dompet Digital Mencapai Miliaran Rupiah
Visa sebagai pemimpin pembayaran global terus berinovasi untuk ikut mempercepat pembayaran digital di Indonesia, salah satunya melalui teknologi contactless yang sudah marak di seluruh dunia, yang memungkinkan pengalaman transaksi dan pembayaran yang cepat, mudah, aman, efisien dan higienis.
Jehian Sijabat, CEO Mantappu Corp mengatakan, pihaknya memilih pembayaran cashless, ketika kita harus bayar cash malah jadi membingungkan karena hampir 90 persen pembayaran yang terjadi itu cashless melalaui network.
"Dengan begitu akan lebih mudah untuk menyatakan invoice dan lainnya,” katanya. Selain itu, Jehian juga berbagi pengalamannya sebagai pengguna Visa contactless.
“Pertama kali tau kemudahan Visa contactless karena sedang berada di luar negeri dan di transportasi publik ternyata tidak perlu pakai kartu lokal negara tersebut, tapi kartu Visa contactless yang dibawa dari Indonesia bisa dipakai dan mudah dibawa, kartu Visa juga memiliki security tinggi,” katanya.