Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PHE Analisis Ribuan Sumur, Pengamat Energi: Tidak Mungkin Telantarkan Idle Well

Menurut Guru Besar di Teknik Geofisika ITB tersebut, analisis memang ditujukan untuk mengetahui kondisi sumur-sumur idle

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in PHE Analisis Ribuan Sumur, Pengamat Energi: Tidak Mungkin Telantarkan Idle Well
Pertamina
Foto ilustrasi. Pengamat energi Institut Teknologi Bandung (ITB) Wawan Gunawan A Kadir menilai, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina, tidak mungkin menelantarkan sumur-sumur idle (tidak aktif). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi Institut Teknologi Bandung (ITB) Wawan Gunawan A Kadir menilai, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina, tidak mungkin menelantarkan sumur-sumur idle (tidak aktif).

Apalagi, lanjutnya, saat ini PHE juga melakukan studi analisis terkait kondisi sumur-sumur tersebut.

“Ribuan sumur dianalisis. Makanya kami nilai, PHE masih aware terhadap sumur-sumur idle tersebut untuk dioptimalkan. Baik digarap sendiri jika memungkinkan atau melalui kerja sama seperti KSO. Tetapi yang menjadi poin  penting adalah, sumur tersebut tidak ditelantarkan begitu saja,” kata Wawan kepada media hari ini.

Baca juga: Sumur Migas Idle Didorong untuk Dikerjasamakan, Praktisi Percaya PHE Sudah Terbiasa

Menurut Guru Besar di Teknik Geofisika ITB tersebut, analisis memang ditujukan untuk mengetahui kondisi sumur-sumur idle. Dengan demikian diketahui, apakah sumur tersebut masih bisa dioptimalkan atau tidak.

Tetapi memang tidak sederhana. Untuk yang bisa dioptimalkan pun masih harus dianalisis, termasuk untuk menentukan teknologi dan alat apa yang digunakan untuk mengoptimalkan masing-masing sumur. Sebab, setiap sumur memiliki karakteristik berbeda.

“Jadi, sumur-sumur idle itu tidak bisa dioptimasi dengan satu teknologi saja. Harus dipilah-pilah teknologinya dan dilihat lagi kondisi reservoirnya,” kata dia.

Menurut Wawan, teknologi yang banyak digunakan untuk peningkatan produksi adalah dengan injeksi fluida/gas yang dikenal sebagai Enhance Oil/Gas Recovery (EOR/EGR), misalnya menggunakan CO2, air, sulfaktan, dan sebagainya.

Baca juga: Sumur Migas Idle Didorong untuk Dikerjasamakan, Praktisi Percaya PHE Sudah Terbiasa

Berita Rekomendasi

Wawan menambahkan, yang menjadi perhatian paling utama dalam mengoptimasi sumur-sumur tua, antara lain kadar tekanan yang diharapkan mampu mendorong minyak ke permukaan tanah. “Jika tidak ada atau tekanannya melemah, maka harus dilakukan pemeliharaan tekanan,” paparnya.

Bagaimana pun, Wawan optimistis, bahwa optimasi sumur-sumur idle akan berkontribusi meningkatkan produksi migas nasional. Caranya, bisa saja PHE mengelola sendiri atau bekerja sama dengan mitra.

Selain itu, Wawan juga meyakini, optimasi sumur tua tersebut bisa menggerakkan perekenomian suatu daerah dan meningkatkan produksi minyak nasional.

“Ya betul. Misalnya dari sumur yang bisa dioptimalkan, digarap PHE atau dikerjasamakan dengan Badan usaha milik daerah (BUMD), maka akan meningkatkan produksi. Selain itu, tentu akan terjadi kegiatan ekonomi,” tutup Wawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas