Meta PHK Massal Karyawan Divisi Reality Labs di Silicon Valley
Meta Platforms Inc. kembali merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas sejumlah karyawannya yang bekerja di unit Reality Labs di Silicon Valley,
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Meta Platforms Inc. kembali merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas sejumlah karyawannya yang bekerja di unit Reality Labs di Silicon Valley, California, AS.
Isu PHK massal ini mencuat ke publik usai para karyawan silikon California yang menangani proyek augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) diminta bersiap menerima email dari perusahaan yang berisikan pemberitahuan pemutusan hubungan kerja.
Meta belum memberikan komentar apapun terkait isu PHK massal ini. Namun melansir dari Reuters pemutusan kerja seperti ini telah berulang kali dilakukan Meta, bahkan selama tahun 2023 perusahaan teknologi milik Mark Zuckerberg.
Dimulai dari Februari 2023, dimana Meta Platform Inc resmi memangkas 13 persen tenaga kerjanya atau lebih dari 11.000 karyawan. Kemudian memasuki bulan Maret dan April 2023, perusahaan kembali memberhentikan 10 ribu dan 4.000 karyawan.
PHK ini sengaja dilakukan Meta untuk menjaga pengeluaran perusahaan.
Di tahun 2022 pendapatan Meta sempat anjlok, akibat terpukulnya bisnis penjualan iklan serta pembengkakan biaya operasional proyek realitas virtual metaverse di tengah melemahnya pertumbuhan pendapatan dan inflasi yang tinggi.
Serangkaian tekanan ini yang membuat Meta membukukan kerugian hingga saham perusahaan susut sebanyak 70 persen selama tahun 2022. Laba bersih perusahaan juga ikut terseret turun 55 persen dari 10,29 miliar dolar AS menjadi 3,67 dolar AS.
Baca juga: Meta Rilis Fitur Bebas Iklan Untuk Pengguna Instagram dan Facebook, Paling Murah Rp163.00 Per Bulan
Meski PHK kali ini dapat menghambat proses perilisan proyek augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), dengan cara ini dapat mengerem pengeluaran Meta sehingga perusahaan dapat mengalihkan dana operasional untuk membangun kacamata Ray-Ban yang dibekali asisten virtual kecerdasan buatan.
Baca juga: Meta Kembangkan Sistem Kecerdasan Buatan Baru, Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT
“Kini perusahaan tengah fokus mengerjakan kacamata augmented reality yang mampu memproyeksikan objek virtual ke lensa tembus pandang, bersama dengan jam tangan pintar terkait,” menurut salah satu sumber.