Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Energi Biomassa Dinilai Sebagai Solusi Untuk Akselerasi Transisi Energi di Indonesia

Energi biomassa dinilai sebagai soluso untuk akselerasi transisi energi di Indonesia. Sesuai target pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi ener

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Energi Biomassa Dinilai Sebagai Solusi Untuk Akselerasi Transisi Energi di Indonesia
Istimewa
ki-ka : Arief Yunan (Sekjen Masyarakat Energi Biomassa Indonesia), Milton Pakpahan (Masyarakat Energi Biomassa Indonesia), Ifnaldi Sikumbang (Independent Energy Business Consultant, Koordinator Panel Diskusi & Seminar MEBI di Heatech 2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Energi biomassa dinilai sebagai soluso untuk akselerasi transisi energi di Indonesia. Sesuai target pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi menuju bauran energi baru dan terbarukan .encapai 23 persen di tahun 2025 dan 31 persen di tahun 2050 serta penurunan emisi hingga net zero pada tahun 2060.

Direktur PT Media Artha Sentosa, penyelenggara Heatech Indonesia Teddy Halim menyampaikan, pihaknya bersama Masyarakat Energi Biomassa Indonesia – MEBI menyelenggarakan Heatech Indonesia yang mencakup Expo Boiler dan Expo Biomass di Jakarta International Expo tanggal 5 – 7 Oktober 2023.

"Ini dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan dan sesuai target," tuturnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: PLN Klaim Pihaknya Berhasil Tekan Harga EBT Jadi Lebih Murah

Ia menambahkan, Heatech Indonesia memasuki penyelenggaraan yang keempat kalinya tahun ini, untuk menghadirkan Paviliun Biomassa, dimana para pesertanya menampilkan produk dan solusi energi biomassa bagi industri, serta mengadakan seminar biomassa yang bertajuk Switching to Biomass : Energy Transition Solutions in Indonesia.

Dalam event tahun ini, peserta pameran berasal dari internasional dan nasional dalam bidang teknologi dan peralatan pemanas seperti boiler dan dari sisi hulu yang menghadirkan produk/jasa terkait produk san energi biomasa.

Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia – MEBI Milton S Pakpahan menyampaikan, kegiatan ini diharapkan dapat secara kontinyu menggiatkan pelaku industri untuk beralih menggunakan sumber energi terbarukan, terutama biomassa.

Berita Rekomendasi

"Waktunya adalah sekarang. Dunia bergerak dan bertransisi ke energi baru dan terbarukan, Indonesia juga harus beralih, diantaranya dengan dekarbonisasi dan diversivikasi energi melalui energi biomassa," katanya.

Selain pemanfaatan biomassa untuk pembangkit listrik, sumber daya tersebut juga akan dioptimalkan melalui program cofiring biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (Coal Fired Power Plant / CFPP) yang sudah ada.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastuktur Energi Ego Syahrial mengatakan, Biomass-cofiring akan diterapkan pada 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.664 MW.

"Penerapan cofiring telah dilakukan sejak tahun 2020 dengan blending rate 1 persen hingga 15 persen tergantung jenis boiler serta ketersediaan bahan baku," katanya.

Baca juga: Ombudsman RI: Desentralisasi Potensi EBT Mendorong Transisi Energi

Pada semester pertama tahun ini, cofiring telah diterapkan di 36 lokasi dan menghasilkan energi hijau sebesar 325 GWh, yang mengurangi emisi sebesar 321 ktCO2.

"Total biomassa yang digunakan pada pembangkit listrik tersebut adalah 306 kilo ton," tambahnya.

Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi DJEBTKE Trois Dilisusendi menyampaikan Biomassa sebagai salah satu Energi Terbarukan memiliki peran strategis dan sebagai salah satu backbone dalam mencapai transisi Energi dan NZE.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas