Sinergitas Bank Pembangunan Daerah Jadi Kunci Dorong Petumbuhan Perekonomian Nasional
Bank bjb kembali memperkuat sinergi bisnisnya sesama Bank Pembangunan Daerah (BPD) setelah Bank Bengkulu dan Bank Sultra.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank bjb kembali memperkuat sinergi bisnisnya sesama Bank Pembangunan Daerah (BPD) setelah Bank Bengkulu dan Bank Sultra.
Teranyar, Bank bjb melakukan penandatangan Nota Kesepahaman mengenai Sinergi Bisnis dengan PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara (bank Maluku Malut), bertempat di Gedung Kantor Bank bjb Jakarta.
Baca juga: Sabet Penghargaan BUMD Award 2023, Bank BJB Paparkan 3 Peran Penting BPD Bagi Ekonomi Daerah
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan sinergi bisnis Kelompok Usaha Bersama (KUB) dilakukan berdasarkan kesamaan visi kedua belah pihak untuk memajukan ekonomi nasional melalui penguatan fundamental bisnis bank.
Melalui skema KUB, bank bjb selaku induk usaha akan turut mendukung kebutuhan likuiditas dan permodalan dari anggota KUB-nya dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan bisnisnya, terlebih melihat potensi ekonomi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara yang tinggi.
Baca juga: Bank BJB dan Astindo Gelar Travel Fair Sampai dengan 1 Oktober 2023 di Bandung
Di mana mampu tumbuh 5,18 persen year on year dan 23,89 persen year on year pada triwulan II tahun 2023 lalu.
“Melalui penguatan BPD, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat semakin dirasakan oleh masyarakat di daerahnya,” ungkapnya.
Pada tahap selanjutnya, akan dibahas proses sebagaimana dipersyaratkan dalam rangka pelaksanaan KUB tersebut.
Dengan pengalaman proses KUB dengan Bank Bengkulu yang saat ini sudah mencapai tahap akhir, proses KUB dengan Bank Maluku Malut ini diharapkan dapat berjalan lebih singkat.
Yuddy menegaskan bank bjb selalu siap bersinergi dan kolaborasi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah dengan semangat saling memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Ia mencontohkan, pada proses KUB yang sudah berjalan dengan Bank Bengkulu, sudah dilakukan berbagai kerjasama bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak.
Diawali oleh kerjasama BI Fast, setelah itu dilakukan akselerasi berbagai sinergi bisnis lainnya, terutama layanan e-tax, digitalisasi dan pembiayaan sindikasi.
Baca juga: Sukses Dukung Program Satu Rekening Satu Pelajar, bank bjb Terima Penghargaan dari OJK
Menurut Yuddy, kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan.
Bank bjb yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama.
Kolaborasi melalui KUB ini juga masih dapat bertambah luas, dimana bank bjb masih membuka peluang kerjasama dengan BPD lain di Indonesia, dengan prinsip untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.
Apabila proses KUB ini berjalan dengan lancar, maka struktur KUB bank bjb akan terdiri dari 4 bank, yaitu bank bjb syariah, Bank Bengkulu, Bank Sultra dan Bank Maluku Malut, dengan jaringan yang tersebar dari Indonesia bagian Barat sampai Indonesia bagian Timur.
BPD sendiri secara grup perbankan, memiliki potensi yang besar. Dengan total aset sebesar Rp936,1 triliun, BPD yang solid dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bersanding dengan perbankan besar lainnya.