Kalah Bersaing, Produsen Mobil Listrik Asal China Ajukan Kebangkrutan
Penjualan VM Motor semakin terpukul lantaran startup otomotif satu ini kesulitan mengikuti tren penurunan harga ditengah melonjaknya biaya produksi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Produsen kendaraan listrik asal China WM Motor dilaporkan mengajukan kebangkrutan ke pengadilan di Shanghai, usai mengalami pembengkakan kerugian selama beberapa tahun terakhir.
“Pengadilan di Shanghai saat ini sedang menangani kasus kebangkrutan VM Motor, Startup kendaraan listrik asal China,” ujar laporan pengajuan kebangrutan VM, Senin (9/10/2023).
Sebelum mengalami kebangkrutan, VM Motor yang didirikan veteran otomotif Freeman Shen pada tahun 2015 sempat dipandang sebagai salah satu startup EV Tiongkok terkemuka yang menawarkan produk mobil bebas emisi atau kendaraan listrik (BEV).
Baca juga: Tidak Perlu Beli untuk Kendarai Mobil Listrik, Sewa Saja Harga Mulai dari Rp 40.000-an Per Jam
Namun pasca pencabutan kebijakan Covid-19 diberlakukan, sejumlah produsen otomotif berlomba melakukan perang harga dengan menawarkan diskon dan subsidi pajak secara besar – besaran. Hingga produk kendaraan listrik bisa dibanderol dengan arga yang jauh lebih murah ketimbang harga pasar.
Seperti Tesla yang berulang kali melakukan obral harga pada kendaraan listrik Tesla Model Y dan Model 3 di pasar Hongkong, diikuti Nio yang turut mengumumkan pemangkasan harga untuk penjualan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) pada semua seri termasuk kendaraan sport utility vehicle ES6 dan ES8.
Meski diskon harga membuat penjualan mobil elektrifikasi di China melonjak 44,1 persen tahun-ke-tahun menjadi hampir 3,75 juta unit pada semester pertama tahun 2023.
Namun akibat perang harga, penjualan VM Motor semakin terpukul lantaran startup otomotif satu ini kesulitan mengikuti tren penurunan harga di tengah melonjaknya biaya produksi.
Alhasil VM Motor terus mencatatkan penurunan yang tajam hingga mengalami pembengkakan kerugian yang meningkat dua kali lipat menjadi 8,2 miliar yuan atau sekitar 1,13 miliar dolar AS selama tiga tahun terakhir, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Rencananya pasca mengajukan kebangkrutan VM Motor akan diakuisisi oleh dealer mobil bekas yang terdaftar di AS, Kaixin Auto Holdings.
Proses akuisisi ini sebenarnya telah direncanakan Kaixin Auto Holdings sejak awal September lalu. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya kontrak persyaratan akuisisi yang tidak mengikat antara Kaixin Auto Holding dengan VM Motor.