Tersertifikasi ISCC, Chandra Asri Petrochemical Bisa Olah Bio-feedstock Menjadi Produk Berbasis Bio
Fasilitas Chandra Asri kini memenuhi standar untuk mengolah bio-feedstock menjadi produk berbasis bio, seperti Bio-Propylene dan Bio-Ethylene.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), sebuah sertifikasi keberlanjutan yang berlaku secara global untuk memproduksi produk ramah lingkungan.
Dengan diraihnya ISCC, fasilitas Chandra Asri kini memenuhi standar untuk mengolah bio-feedstock menjadi produk berbasis bio, seperti Bio-Propylene, Bio-Ethylene, Bio-Crude C4, dan Bio-Pygas.
Capaian tersebut juga turut mendukung langkah emiten pemasok produk pertrokimia itu dalam melakukan transisi pemanfaatan bahan baku alternatif yang lebih berkelanjutan.
Bahan baku berbasis bio sendiri memiliki jejak karbon yang lebih rendah dikarenakan bahan baku bio berasal dari tumbuhan yang telah menyerap karbon dari atmosfer.
Proses ini menjadikan karbondioksida yang dilepaskan selama produksi diimbangi dengan karbon yang diserap selama pertumbuhan tanaman, sehingga menghasilkan sistem closed-loop yang mengurangi efek gas rumah kaca.
“Perolehan sertifikasi ISCC ini, kami optimis melihat peluang dari rencana transisi pemanfaatan bio-feedstock sebagai alternatif bahan baku, untuk mengambil langkah proaktif dalam membatasi emisi karbon dan mengurangi dampak operasional terhadap lingkungan,” kata Direktur ESG & Sustainability Chandra Asri, Phuping Taweesarp dalam keterangan, Rabu (11/10/2023).
“Dengan menggunakan bahan baku berbasis bio, kami membuka peluang bagi mitra hilir industri kimia untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem industri kimia hijau sekaligus menjadi salah satu jalan untuk mengimplementasikan komitmen keberlanjutan kami,” sambungnya
Selain mendapatkan sertifikasi ISCC untuk produk berbasis bio-nya, komitmen Chandra Asri terhadap keberlanjutan juga turut memberi dampak signifikan terhadap peringkat risiko ESG Perusahaan.
Dalam satu tahun terakhir, Chandra Asri telah mencetak peningkatan peringkat MSCI dari BB menjadi BBB. Selain itu, Chandra Asri berhasil mempertahankan pencapaian sebagai perusahaan yang memiliki “Risiko Rendah” dari Sustainalytics dengan menurunnya tingkat risiko ESG dari 17,7 menjadi 16,6.
Saham TPIA juga bertahan tercatat dalam deretan IDX ESG Leaders yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia.
“Upaya Chandra Asri untuk mendapatkan sertifikasi ISCC dan meningkatkan peringkat ESG menegaskan dedikasi kami sebagai mitra bisnis yang menjalankan bisnis dan operasional secara berkelanjutan,” lanjut Phuping.
Chandra Asri sebelumnya telah menjajaki potensi kemitraan dengan PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) untuk memaksimalkan jejak aset, kompetensi inti, dan teknologi Perusahaan dalam menciptakan rantai pasok hijau baru di pabrik Chandra Asri dan NSI di Cilegon, salah satunya melalui produksi bio-product.
Kemitraan ini akan turut mendukung Program Pemerintah dalam dekarbonisasi serta Strategi Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim Jangka Panjang Indonesia untuk tahun 2050 (Visi Indonesia 2050 LTS-LCCR), dan ambisi Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.
Selain itu juga selaras dengan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) Chandra Asri, yaitu “R.E.S.P.O.N.S.I.B.L.E”, yang menjadi strategi keberlanjutan Perseroan dalam mengintegrasikan risiko dan peluang untuk menciptakan praktik bisnis kimia dan solusi infrastuktur yang berkelanjutan.