Menhub Bicara Konsep Transportasi di IKN: Dari Kendaraan Listrik Hingga Angkutan Massal Perkotaan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan secara rinci bagaimana konsep transportasi untuk Ibu Kota Nusantara
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan secara rinci bagaimana konsep transportasi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Yang pertama, menurut Menhub, ia mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun Bandara VVIP IKN. Bandara tersebut akan memfasilitasi tamu-tamu VVIP yang akan datang ke IKN.
Baca juga: Cerita Bos LPS Nego Luhut untuk Minta Tanah Lagi di IKN Nusantara
"Dan kita harus menunjukkan satu tampilan, satu bandara yang standar internasional dengan bangunan tidak terlalu besar, tapi bangunan mengambil corak atau style Kalimantan tapi bangunan moderen," ujar Menhub saat wawancara khusus bersama redaksi Tribunnews di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (11/10/2023).
Yang kedua dari sektor kereta api. Khusus pertama menurut Menhub akan dibuat Autonomus Rail Rapid Transit (ART). ART salah satu alternatif moda transportasi massal di IKN baru karena ramah lingkungan, mampu menampung banyak penumpang dan tepat waktu. Kecanggihan semacam ini diharapkan memberi efisiensi pada masyarakat.
"Kami akan membuat Autonomous Rail Rapid Transit. Itu satu kendaraan di atas magnet dan berjalan secara virtual. Ini penting karena ini edukasi, masa depan teknologi tidak lagi pakai rel tapi pakai virtual. Kami sedang mencari siapa yang paling pantas mengerjakan," terang Menhub.
Yang ketiga, terkait angkutan massal perkotaan. Kemenhub telah mengalokasikan dana untuk membeli bus. Nantinya, menghubungkan bus listrik dari Balikpapan menuju IKN.
"Dan di dalam IKN sendiri kita akan membeli dan mengoneksikan dari titik ke titik menggunakan angkutan massal perkotaan. Harapannya adalah dari titik ke titik itu masyarakat menggunakan bus. Bus relatif banyak, sehingga jarak satu bus ke bus lain tidak jauh," tutur Menhub.
Baca juga: Lewat Program Netas, Kemenparekraf Gandeng Komunitas Kembangkan Pariwisata di IKN
Keempat, nantinya memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang dimiliki swasta. Pemerintah juga berencana membangun pelabuhan wisata jaraknya 9 kilometer dari titik nol di IKN.
"Itu bisa menjadi satu tempat atau pelabuhan kapal-kapal untuk makan malam atau makan siang," kata Menhub.