Pemerintah Akan Impor 250 Ribu Ton Jagung Pakan dari Brasil Argentina dan AS
Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga jagung tingkat peternak pada 12 Oktober 2023 sebesar Rp7 ribu per kilogram.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
![Pemerintah Akan Impor 250 Ribu Ton Jagung Pakan dari Brasil Argentina dan AS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/direktur-utama-perum-bulog-budi-waseso-ok.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengimpor 500 ribu ton jagung pakan guna mengatasi fluktuasi harga jagung pakan. Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan importasi dan untuk tahap pertama ini sebanyak 250 ribu ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, ada tiga negara yang menjadi tujuan impor yaitu Brasil, Argetina dan Amerika Serikat.
Pria yang akrab disapa Buwas itu berharap akhir tahun ini keseluruhan importasinya sudah bisa terealisasi. Saat ini, ia sedang menunggu surat penugasan perizinan.
"Akhir tahun ini insyaallah juga jagung sudah ada. Insyaallah (bisa 500 ribu ton terealisasi)," katanya ketika ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023).
Ia mengatakan, jagung pakan hasil impor ini akan diutamakan untuk kelompok peternak mandiri.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi turut memastikan Bulog telah memiliki pembeli siaga/standby buyer yang berasal dari kalangan peternak.
Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga jagung tingkat peternak pada 12 Oktober 2023 sebesar Rp7 ribu per kilogram. Harga jagung di tingkat produsen dan konsumen tersebut terus meningkat dan melampaui HAP (Harga Acuan Penjualan).
HAP di tingkat konsumen untuk pengguna jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan/atau peternak di harga Rp 5.000 per kg sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.
Meski akan mengimpor, Arief memastikan pihaknya tetap mengutamakan produksi dalam negeri. Namun, jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus Arief sebut harus tetap disiapkan.
Khusus untuk jagung pakan, importasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis.
Baca juga: Akademisi IPB: Sejak 2019 Indonesia Tak Impor Jagung Pakan
Arief mengakui, berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung memang mengalami surplus. "Namun di kuartal empat ini, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian itu mengatakan, jika harga pakan jagung terus meningkat, akan mengakibatkan fluktuasi harga telur dan daging ayam.
Sehingga, agar bisa memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut, importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.