Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Siasati Kurangi Porsi Nasi

Para Pedagang Warteg tengah menyiapkan strategi untuk merespon, harga rata-rata nasional beras medium pada periode 6 - 13 Oktober 2023 Rp 13.500/lt

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Siasati Kurangi Porsi Nasi
Tribunnews/Jeprima
Pekerja menyiapkan pesanan nasi bungkus di Wartegan, Ampera, Jakarta Selatan. Para Pedagang Warteg tengah menyiapkan strategi untuk merespon, harga rata-rata nasional beras medium pada periode 6 - 13 Oktober 2023 sebesar Rp 13.530 per kilogram (Kg). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para Pedagang Warteg tengah menyiapkan strategi untuk merespon, harga rata-rata nasional beras medium pada periode 6 - 13 Oktober 2023 sebesar Rp 13.530 per kilogram (Kg).

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, para pedagang Warteg menyiasati kenaikan tersebut dengan sejumlah alternatif. Di antaranya, menyesuaikan harga menu untuk mencerminkan kenaikan harga beras.

"Ini bisa berarti menaikkan harga makanan yang menggunakan beras sebagai bahan utama," ujar Mukroni saat dihubungi, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Warteg: Komunitas yang membantu para pengusaha Warung Tegal bertahan di tengah inflasi besar-besaran

Selain itu, pedagang warteg juga akan mengurangi mengurangi porsi atau jumlah bahan beras yang digunakan dalam hidangan mereka atau mencari alternatif sumber karbohidrat seperti kentang, singkong, atau jagung untuk mengurangi ketergantungan pada beras.

"Pedagang Warteg juga perlu berkomunikasi dengan pelanggan tentang perubahan harga dan pilihan menu yang tersedia," kata Mukroni.

Pilihan lain, Pedagang Warteg akan mencari mencari sumber beras yang lebih terjangkau atau berkolaborasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Juga memastikan penggunaan beras yang lebih efisien dalam setiap hidangan bisa membantu mengurangi dampak kenaikan harga.

Berita Rekomendasi

"Misalnya, mengukur porsi beras dengan lebih teliti dan meminimalkan pemborosan," ucap Mukroni.

Pedagang Warteg juga akan mencoba menu-menu baru yang lebih ekonomis dengan bahan-bahan yang lebih terjangkau atau menciptakan hidangan khusus dengan bahan pengganti beras bisa menjadi solusi kreatif.

"Warteg perlu terus memantau harga beras dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang mungkin terjadi. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai keadaan. Mengganti piring yang lebih kecil agar ada penyesuaian tempat dengan pengurangan porsi nasi karena adanya kenaikan harga beras," imbuh Mukroni.

Sebelumnya, berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional beras medium pada periode 6 - 13 Oktober 2023 sebesar Rp 13.530 per kilogram (Kg).

Baca juga: Agregasi Warteg dan UMKM Diharapkan Bisa Catatkan Saham Perdana di Bursa

Harga rata-rata nasional beras pada 13 Oktober 2023 mencapai Rp 13.520. Naik dibandingkan harga pada 12 Oktober 2023 mencapai Rp 13.180.

Harga beras tertinggi berada di Papua mencapai Rp 22.000/kg dan terendah berada di Sulawesi Tengah Rp 11.000/kg.

Sedangkan, harga rata-rata nasional beras premium pada 6-13 Oktober 2023 mencapai Rp 15.440/kg.

Harga beras premium tertinggi berada di Papua mencapai Rp 25.000/kg dan terendah berada di Jawa Timur Rp 13.500/kg.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (9/10/2023).

Para menteri tersebut dikumpulkan untuk membahas stabilitas harga pangan, salah satunya beras.

Adapun yang hadir di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Plt Mentan sekaligus Ketua Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, hingga Dirut Bulog Budi Waseso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas