Stabilkan Harga dan Jaga Stok, Plt Mentan Minta Impor Gula Disegerakan
Hal ini perlu dilakukan untuk menstabilkan harga gula di masyarakat yang terpantau mengalami peningkatan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Menteri Pertanian (Mentan) yang juga sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong langkah impor gula untuk segera dilaksanakan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menstabilkan harga gula di masyarakat yang terpantau mengalami peningkatan.
"Perintah Pak Presiden untuk gula, realisasi impor kita hanya 26 persen sehingga secepatnya saudara-saudara kita yang memegang kuota impor harus merealisasikan importasinya, termasuk BUMN di bidang pangan," ucap Arief di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Jangan Hanya Usut Impor Gula di Kemendag, Kejagung Juga Diminta Usut Impor Bawang Putih
"Sektor privat (swasta) juga jangan hanya melakukan importasi kalau untung, maka kalau harga diluar lebih tinggi mereka enggak melakukan importasi. enggak begitu caranya," sambungnya.
Diketahui, mengutip panel harga di situs Bapanas, harga gula di tingkat eceran secara nasional mengalami peningkatan 0,13 persen secara bulanan menjadi senilai Rp15.520 per kilogram.
Sementara untuk harga di tingkat pedagang grosir harga gula meningkat 0,07 menjadi Rp14.220 per kilogram.
"(Langkah) importasi bukan cuma harga, tetapi pemenuhan stok, sehingga tolong disampaikan kepada seluruh importir supaya melakukan penugasan seperti yang sudah disampaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa ada sejumlah komoditas yang tercatat mengalami kenaikkan harga dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Baca juga: PPI Dukung dan Hormati Proses Hukum Dugaan Korupsi Impor Gula
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, komoditas yang dimaksud utamanya adalah beras, kemudian disusul oleh gula, dan juga cabai rawit.
"Beberapa perkembangan komdoitas yang memperngaruhi perubahan indeks perkembangan harga (IPH) sampai minggu kedua Oktober 2023 adalah pertama gula pasir, beras, cabai rawit," ucap Amalia di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (16/10/2023).
"Mungkin komoditas yang jadi perhatian minggu kedua Oktober ini adalah gula pasir yang ada sebanyak 338 kabupaten yang mengalami kenaikan IPH dan dikontribusikan oleh gula pasir," tukasnya.