Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Terpuruk Paling Rendah Sejak 3,5 Tahun

Pada Kamis (19/10/2023) rupiah telah mencapai 15.815.dolar AS. Polisi paling rendah dalam 3 setengah tahun belakangan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rupiah Terpuruk Paling Rendah Sejak 3,5 Tahun
SURYA/PURWANTO
Ilustrasi uang rupiah. Pelemahan rupiah dalam beberapa hari berturut-turut membuat mata uang Garuda ke level terendah sejak April 2020 setelah Covid-19 mulai masuk Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelemahan rupiah dalam beberapa hari berturut-turut membuat mata uang Garuda ke level terendah sejak April 2020 setelah Covid-19 mulai masuk Indonesia.

Mata uang RI tersebut terus terpuruk mendekati Rp 16.000/dolar AS.

Pada Kamis (19/10/2023) rupiah telah mencapai 15.815.dolar AS. Polisi paling rendah dalam 3 setengah tahun belakangan.

Kurs rupiah spot melemah 0,54 persen dari posisi kemarin Rp 15.730 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah melemah 0,73%.

Bank Indonesia (BI) hari ini mendadak menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) ke 6%.

Keputusan BI ini hanya diprediksikan oleh satu dari 31 ekonom yang disurvei Bloomberg. Sedangkan sisanya memperkirakan BI menahan suku bunga.

Ini adalah kenaikan suku bunga acuan pertama sejak Januari. Padahal, BI sebelumnya menyatakan sudah cukup mengambil kebijakan moneter untuk mengembalikan inflasi di target 2%-4%.

Berita Rekomendasi

Baca Juga: Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6%

Meski inflasi terkendali, risiko yang meningkat dari konflik Israel dan Palestina memicu para pejabat bank sentral untuk menyokong nilai tukar rupiah.

Dalam konferensi pers hari ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa ketidakpastian pasar finansial memerlukan respons kebijakan yang lebih kuat.

Perry menambahkan bahwa BI akan menjaga stabilitas rupiah dan memastikan bahwa inflasi tetap berada di kisaran target 2%-4%. Selain itu, kenaikan suku bunga ini untuk mengantisipasi aksi jual oleh investor yang berburu yield tinggi jika Federal Reserve bulan depan kembali mengerek suku bunga acuan.

"BI memperkirakan tekanan capital outflow akan tetap berlanjut di kuartal keempat," kata Perry seperti dikutip Bloomberg.

Mayoritas mata uang Asia hari ini pun melemah terhadap dolar AS. Hanya yen Jepang, dolar Hong Kong, dan yuan China yang menguat tipis masing-masing 0,08%, 0,05%, dan 0,005% terhadap the greenback.

Sementara won memimpin pelemahan sebesar 0,58% diikuti oleh rupiah. Selain itu, ringgit Malaysia, peso Filipina, dolar Taiwan, baht Thailand, dolar Singapura, dan rupee Indonesia berurutan melemah terhadap dolar AS.

Di sisi sebaliknya, dolar AS menguat tipis terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar sore ini berada di 106,58, menguat dari posisi kemarin 106,56. Indeks dolar bergerak di atas level 106 dalam enam hari perdagangan terakhir. (Wahyu T.Rahmawati)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas