Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Industri Pengalengan Ikan Banyuwangi Mulai Ekspor Sarden dan Tuna ke Jerman dan Afrika

CV Pasific Harvest selama ini memproduksi ikan sarden dan tuna 24.000 ton per-tahun dengan 65 sampai 80 persen produknya diekspor.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Industri Pengalengan Ikan Banyuwangi Mulai Ekspor Sarden dan Tuna ke Jerman dan Afrika
handout
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melepas ekspor ikan kalengan produksi CV Pasific Harvest, Banyuwangi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pengalengan ikan CV Pasific Harvest di Banyuwangi, Jawa Timur, kini mulai mengekspor produknya ke Jerman, Libya dan sejumlah negara Afrika lainnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ada 70 industri pengalengan ikan skala besar dengan total produksi sebesar 308.000 ton di tahun 2022.

"Industri pengalengan ikan juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga 29.500 orang," ungkap Agus, Kamis (19/10/2023).

Pengiriman produk pengalengan ikan dari Indonesia ke negara-negara tersebut menunjukkan bahwa produk industri nasional mampu bersaing dan dapat memenuhi persyaratan mutu yang ketat di Eropa dan negara-negara lain.

"Karena untuk bisa tembus ke Jerman saja itu tidak mudah, mereka punya standar yang sangat tinggi. Apalagi, standar di sektor makanan," tutur Menperin.

CV Pasific Harvest selama ini memproduksi ikan sarden dan tuna dengan kapasitas produksi 24.000 ton per-tahun dengan 65 sampai 80 persen produknya diekspor.

Berita Rekomendasi

"Kami apresiasi juga, karena utilisasi perusahaan sudah 60 persen di tengah kondisi saat ini, dan saya optimistis masih bisa ditingkatkan lagi. Saya menargetkan Indonesia bisa masuk lima negara terbesar di dunia untuk eksportir pengalengan ikan," sebut Agus.

Baca juga: Bea Cukai Juanda Fasilitasi Ekspor Ikan Hias dari Blitar ke Malaysia

CV Pasific Harvest telah melakukan peningkatan produksi dan perluasan jangkauan ekspor dengan mengoptimalkan SDM lokal dan menyerap tenaga kerja warga di sekitar pabrik sebanyak 5000 orang.

"Hal ini tentunya bisa membawa angin segar pada sektor industri manufaktur dan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian Indonesia," ujar Menperin.

Baca juga: Ekspor Ikan Hias Semester I 2022 Tembus Rp 261 Miliar, Cupang dan Arwana Super Red Paling Diminati

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas